Jenazah perempuan inisial A (34) korban mutilasi di Kaliurang, tepatnya di sebuah kamar wisma di Jalan Kaliurang (Jakal) Km 18, Pakem, Sleman, tiba di rumah duka. Korban diketahui warga Kota Jogja.
Pantauan detikJateng di lokasi, jenazah tiba di rumah duka di Panembahan, Kota Jogja, sekitar pukul 13.58 WIB. Rumah duka berada di tengah permukiman padat membuat ambulans tak bisa mengantar jenazah hingga depan rumah.
Jenazah kemudian dibawa petugas menggunakan keranda beroda masuk ke gang yang hanya muat dilewati sepeda motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sesampainya di rumah duka, jenazah langsung disambut oleh pihak keluarga dan langsung dimasukkan ke rumah duka untuk disemayamkan.
Dari informasi yang dihimpun, jenazah rencananya akan dimakamkan sekitar pukul 15.00 di Makam Karangkunti, Karangkajen, Mergangsan, Kota Jogja.
![]() |
Sebelumnya, Lurah Panembahan, Murti Guntoro mengatakan alamat di KTP A tertulis Kelurahan Patehan, Kota Jogja.
"Ini baru dugaan saja artinya kan masuk di domisili di tempat kita (Panembahan) tapi untuk KTP sudah jelas dia (korban) KTP Patehan," ujar Murti saat dijumpai wartawan di rumah duka, Senin (20/3).
"Jadi nanti perlu koordinasi juga dengan Pak Lurah Patehan terkait itu," lanjutnya.
Murti mengatakan dari keterangan keluarga, jenazah A saat ini masih dalam perjalanan menuju rumah duka.
"Tapi tadi yang jelas keluarga menyampaikan baru otw ke sini," jelasnya.
Polisi Buru Pelaku
Sebelumnya, polisi memburu pelaku yang diduga memutilasi perempuan di salah satu wisma di Jalan Kaliurang (Jakal) Km 18, Pakem, Sleman. Korban teridentifikasi perempuan inisial A (34), warga Kalurahan Patehan, Kota Jogja.
"Saat ini masih dalam proses penyelidikan terkait dengan pelaku, motif, dan sebagainya," kata Direskrimum Polda DIY Kombes Nuredy Irwansyah Putra saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (20/3).
Nuredy mengatakan korban ditemukan pertama kali pada Minggu (19/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB di wisma yang berada di Padukuhan Purwodadi, Kalurahan Pakembinangun, Kapanewon Pakem, itu.
Terkait kondisi jenazah, ia masih belum membeberkan, termasuk adanya dugaan mutilasi. Saat ini jenazah masih dalam proses autopsi di RS Bhayangkara Polda DIY.
"Untuk lebih jelasnya (korban mutilasi atau bukan) kita nanti akan menunggu hasil autopsi yang dilakukan oleh pihak dokter baru nanti kami bisa rilis. Karena hasil pengamatan mata manusia dengan hasil autopsi yang dilakukan pihak medis tentunya berbeda, nanti kita tunggu saja," ungkapnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sementara itu Dukuh Purwodadi, Kamri, yang juga mengevakuasi korban mengatakan bahwa penemuan mayat itu diketahui pada Minggu (19/3) malam, ketika penjaga wisma merasa curiga dengan kondisi kamar korban yang tidak ada aktivitas sejak pagi. Sekitar pukul 22.30 WIB, penjaga kemudian mengetuk kamar korban namun tak ada yang menyahut.
"Terus dibuka, congkel lewat jendela kecil, kelihatan lah (perempuan itu) di kamar mandi itu," kata Kamri saat dihubungi wartawan, Senin (20/3).
Temuan mayat itu langsung dilaporkan ke polisi. Menurut Kamri, saat ditemukan di dalam kamar mandi, tubuh korban terpotong di beberapa bagian.
"(Ditemukan) Di kamar mandi. Kondisi jenazah itu terpotong menjadi beberapa bagian, kaki kanan dan kiri terpotong," bebernya.