Anak anggota DPRD Kabupaten Tegal, AFA (15) ditemukan bersimbah darah di area persawahan Jalan Lingkar Kota Slawi, Kamis lalu. Remaja lelaki itu akhirnya tewas setelah mendapat penanganan medis. Dia tewas dianiaya 6 orang saat tawuran. Berikut 7 faktanya.
1. 31 Pelajar Diamankan
Buntut dari tewasnya AFA, anak anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKB, polisi mengamankan 31 pelajar.
"Semua yang terlibat dan diamankan jumlahnya 31 orang," kata Kasat Reskrim Polres Tegal AKP Vonny Farizky saat jumpa pers, Senin (13/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
2. Pelaku Utama 6 Orang
Dari 31 pelajar yang diamankan itu, enam di antaranya disebut sebagai pelaku utama yang menyebabkan tewasnya AFA (15).
"Pelaku rata-rata anak di bawah umur, maka dikenakan Undang Undang Perlindungan Anak yang mengakibatkan meninggal. Kita juncto-kan Pasal 170 ayat 2, ayat 3 KUHP," jelas Vonny.
"Ada juga anak-anak yang membawa senjata tajam kita kenakan Undang Undang Darurat Nomor 11 Tahun 2012," imbuh dia.
3. Saling Tantang di Medsos
Menurut Vonny, kasusnya berawal saat dua kelompok pelajar saling mengejek dan menantang media sosial. Setelah itu mereka berjanji untuk tawuran di suatu tempat yang disepakati.
Pada hari dan di tempat yang telah disepakati kedua pihak untuk tawuran, kelompok korban ternyata kalah jumlah
4. 30 Lawan 15
Vonny menjelaskan, kelompok AFA saat itu hanya berjumlah 15 orang. Adapun kelompok lawannya mencapai 30 orang.
"Karena hanya setengah dari kelompok pelaku, akhirnya dari pihak korban melarikan diri, dan korban tertinggal hingga dianiaya oleh para pelaku," ungkap Vonny.
5. Luka Sabetan Sajam
Dari hasil visum, AFA diketahui menderita sejumlah luka akibat sabetan senjata tajam. Dia pun mengalami pendarahan hebat.
"Hasil visum, ada urat saraf terputus pada kaki, kemudian jari putus, mengakibatkan pendarahan hebat," jelas Vonny.
6. Sempat Dibawa ke RSUD
Korban ditemukan setelah ada laporan tentang tawuran di jalan lingkar Desa Curug, Kecamatan Pangkah, Tegal, Kamis (9/3) pukul 15.30 WIB.
Para pelajar SMP itu kabur setelah polisi tiba. Polisi lalu mengecek sekitar lokasi dan menemukan korban bersimbah darah.
Korban dibawa ke RSUD dr Soeselo untuk mendapatkan pertolongan, tapi nyawanya tidak terselamatkan.
7. Anak Umi Azkiyani dari F-PKB
Ayah tiri korban, Mulyanto mengatakan korban merupakan anak kandung almarhum Nurrohman Nasori dan Umi Azkiyani. Umi anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKB.
AFA diantar ke sekolah oleh ibunya pada Kamis (9/3) pagi. Siangnya giliran Mulyanto yang menjemput ke sekolah. Hingga pukul 14.00 WIB, AFA tak kunjung terlihat.
"Saya cari sampai akhirnya setelah maghrib saya mendapat informasi dari gurunya kalau AFA di rumah sakit," ujar Mulyanto yang juga Kepala Desa Dermasuci, Pangkah, Jumat (10/3).
(dil/ahr)