Pelarian dua perampok Bank Java Herman dan Cornelis Gentis pada 1902 harus berakhir. Saat kedua perampok berusaha kabur dengan naik delman, salah satu perampok berhasil ditangkap.
Dilansir detikX, Jumat (3/3/2023), penangkapan ini dikarenakan kuda yang menarik delman kelelahan saat berada di Kedunglahang. Penangkapan dilakukan oleh kontrolir polisi bernama Johan.
Tetapi, satu perampok berhasil melarikan diri. Salah seorang perampok loncat dari delman dan kabur. Perampok yang berhasil kabur Cornelis Mauris Gentis. Dialah yang diketahui menodongkan pistol kepada petugas Bank DJB. Cornelis kabur ke perkebunan kopi dan diketahui penjaga kebun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian ia berusaha kabur lagi ke arah Kota Bogor. Saat di gardu penjagaan, dia dicegat dan mengeluarkan tembakan.
Akhirnya Camat Sukasari turun tangan mengerahkan warga untuk mengepung Cornelis. Dan terjadilah perlawanan.
Warga dengan tongkat bambu dan kayu berhasil memukul kepala Cornelis hingga luka parah. Akhirnya tubuh Cornelis yang terkulai ditangkap dan diserahkan kepada polisi.
Perampokan yang dilakukan Herman dan Cornelis Gentis menggegerkan Hindia Belanda dan internasional. Beritanya bahkan sempat dimuat di koran Bataaviasch Niuewsbladdan Soerabaijasch Handelsblad dengan judul 'De Diefstal Bij de Javasche Bank' (Perampokan di Bank Java).
Tidak hanya itu, aksi kedua bersaudara itu juga diabadikan dalam 'Sjair Java Bank Dirampok' yang ditulis Ferdinand Wingger pada 1902-1903 dan diterbitkan oleh Khong Tjeng Bie & co pada 1922
Selain itu, Ahmad Beramka pada 1909 menulis kisah perampokan terbesar dalam sejarah di Nusantara dengan aksara Jawi dengan judul 'Sair Tuan Gentis di Betawi'. Margreet van Till pun sempat menyinggung perampokan Gentis bersaudara ini di dalam bukunya 'Banditry in West Java 1869-1942' pada 2011.
"Perampokan itu sudah direncanakan. Mereka ternyata bukan orang sembarangan. Para pelaku adalah pengusaha kakak-adik Gentis, yang belum lama tiba di Hindia Belanda," ungkap pemerhati sejarah Irman Firmansyah sekaligus Ketua Yayasan Dapuran Kipahare Sukabumi kepada detikX, Rabu (1/3).
Baca juga: Kisah Rampok Perlente di Batavia |
(apl/rih)