Sekelompok debt collector membentak-bentak polisi saat menarik paksa mobil Toyota Alphard milik selebgram Clara Shinta. Polisi itu adalah Bhabinkamtibmas Kelurahan Menteng Dalam, Aiptu Evin Santoso, akhirnya buka suara soal peristiwa tersebut.
"Waktu itu saya lagi patroli, karena wilayah saya sekitar Menteng Dalam. Itu kepala sekuriti nelepon saya tanggal 8 Februari sekitar jam 1 siang," kata Evin saat dihubungi detikcom, dilansir detikNews, Kamis (2/3/2023).
Evin mendapatkan laporan dari sekuriti apartemen terkait adanya debt collector yang bakal menarik mobil Clara Shinta. Setiba di lokasi, Aiptu Evin sempat berbicara baik-baik kepada para debt collector tersebut. Aiptu Evin juga sempat menanyakan soal surat tugas debt collector yang belakangan diketahui, salah satunya Ercik JS Simangunsong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya meluncur, begitu di Apartemen Casa Grande saya dateng 'ya udah jangan ribut', kita masuk di ruangan satpam. Duduklah saya di situ, saya tanya ada apa ini. Lanjut berkas-berkas saya lihat, ini kurang lengkap ini, berkasnya belum lengkap," tambahnya.
Evin menuturkan, berkas yang kurang lengkap tersebut merupakan berkas penarikan. Kemudian, lanjut Evin, Clara kemudian meminta waktu 1 jam untuk menunggu saudaranya.
Namun, debt collector itu tak mau menunggu dan justru membentak-bentaknya. Evin pun mengarahkannya ke polsek terdekat.
"Bu Clara minta 1 jam mau nunggu saudaranya. Biar ada temannya, karena dia sendiri di situ," ungkapnya.
"Satu jam tapi pihak DC-nya tidak mau nunggu satu jam sempet bentak-bentak 'ini mobil mau saya bawa ke kantor'," paparnya.
Alih-alih menuruti permintaannya, debt collector tersebut malah terus membentak dirinya. Dia pun bertahan dengan bentakan tersebut hingga akhirnya para debt collector meninggalkan apartemen.
"Setelah Bu Clara bilang satu jam ya, lanjut yang pakai garis-garis dia nggak mau nunggu terlalu lama akhirnya dia ngebentak (saya), ngebentak Bu Clara juga. Itu ada argumen terus saya bilang 'ayo kalau nggak selesai saya bawa ke polsek' terus yang pakai (baju) garis itu bilang 'buat apa ke polsek', nadanya bentak saya," terangnya.
"Saya bertahan, ayo kita ke polsek biar nggak pecah di situ karena dia kan teriak-teriak mengganggu kenyamanan. Setelah pintu keluar dia sempet membentak saya, terus membentak sampai dia keluar pintu. Akhirnya saya gini saya panggil sopirnya, 'Pak kunci mobilnya mana', 'saya nggak tahu Pak, kunci mobil itu sudah dipegang pihak DC' jadi sebelum masuk apartemen dia sudah diambil kuncinya. Jadi tanpa ngabarin ke saya setelah dateng. Nggak cerita kalau kuncinya sudah diambil," terangnya.
Selengkapnya di halaman berikut.