Diduga Cabuli Santriwati, Ustaz Asal Bayat Klaten Dipolisikan

Diduga Cabuli Santriwati, Ustaz Asal Bayat Klaten Dipolisikan

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 20 Feb 2023 19:06 WIB
Poster
Ilustrasi. (Foto: Edi Wahyono)
Klaten -

Seorang ustaz berinisial IP, warga Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, dilaporkan ke polisi. Ustaz itu diduga melakukan pencabulan kepada santrinya warga Gunungkidul selama 4 tahun.

Kejadian tersebut viral usai diunggah di salah channel YouTube. Pada tayangan berdurasi sekitar 20 menit 24 detik itu seorang wanita paruh baya yang diduga ibu korban menceritakan kronologis putrinya yang diduga dicabuli.

Wanita itu menjelaskan sekitar bulan Januari curiga dengan perilaku anaknya, TU (20) yang pendiam. Setelah ditanya ternyata TU mengaku dicabuli IP sejak masih sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diceritakan juga tanggal 9-10 IP berjanji akan bertanggungjawab tetapi tidak kunjung datang sehingga dilaporkan ke Polres Klaten. Video dilanjutkan dengan penuturan pria bernama W, yang merupakan ayah TU.

Dimintai konfirmasi, ayah korban, W, membenarkan dugaan pencabulan yang menimpa putrinya. "Kronologis seperti di YouTube itu, pelaporan dilakukan ibunya dan kejadian selama 4 tahun baru terungkap kemarin. Mengajukan pelaporan 14 Januari," kata W dihubungi detikJateng, Senin (20/2/2023).

ADVERTISEMENT

Awalnya, lanjut W, IP dipercaya mengurus tanah wakaf dan menjadi ustaz. Tetapi justru anaknya diperlakukan tidak senonoh di rumah sang ustaz di Bayat, Klaten.

"Pencabulan anak saya itu sejak kelas 2 SMK tapi baru terungkap kemarin (Januari) dan saya laporkan bersama ibunya, HM. Kejadian pertama di rumah oknum ustaz itu, disuruh fotokopi tetapi saat rumah sepi diperlakukan seperti itu, kaya diperkosa, bahkan berulang di kamar mandi tidak terhitung," jelas W.

Diwawancarai terpisah, Kaur Bin Ops Satreskrim Polres Klaten Iptu Umar Mustofa membenarkan adanya laporan tersebut. Bertindak selaku pelapor adalah ibu korban, HM.

"Betul pelapor Ibu HM. Saat ini tahap penyelidikan," ungkap Umar dihubungi detikJateng.




(aku/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads