Kasus percobaan pembunuhan terhadap Rina Wulandari, istri seorang anggota TNI di Semarang masih terus bergulir. Pengadilan Negeri (PN) Semarang masih menyidangkan kasus pidana itu.
Adapun para terdakwa dalam kasus itu Sugiono alias Babi, Ponco Aji Nugroho, Supriyono alias Sirun, dan Agus Santoso alias Gondrong. Keempatnya didakwa pembunuhan berencana atas percobaan pembunuhan terhadap Rina.
Sedangkan otak percobaan pembunuhan, Kopda Muslimin yang tidak lain dari suami Rina, telah tewas akibat bunuh diri setelah pembunuhan itu gagal.
Motif percobaan pembunuhan terhadap istrinya itu juga terkuak. Kopda Muslimin diduga memiliki kekasih baru sehingga membuatnya berusaha membunuh Rina.
Dalam persidangan yang digelar Rabu (14/12/2022), Rina hadir di pengadilan dengan menggunakan kursi roda. Kesehatannya belum pulih sepenuhnya dari luka tembak. Namun dia tetap berkukuh untuk memberikan kesaksian dalam persidangan tersebut.
Berikut fakta-fakta yang terungkap dalam sidang itu.
Rumah Tangga Kopda Muslimin-Rina Harmonis
Sebelum percobaan pembunuhan itu terjadi pada Juli 2022, Rina mengaku di dalam rumah tangganya tidak ada masalah. Hubungan antara dia dan suaminya baik-baik saja.
Bahkan saat itu Rina baru 4 bulan melahirkan anaknya.
Pengacara keempat terdakwa, Aryas Adi Suyanto menanyakan masalah rumah tangga Rina yang diduga menjadi motif percobaan pembunuhan itu.
"Ada masalah dengan suami?" tanya Aryas.
"Tidak," kata Rina.
Rina juga menyampaikan suaminya merasa senang atas kelahiran anak bungsunya yang pada saat itu berusia 4 bulan. Rina dan Kopda Muslimin masih suka keluar bersama.
"Suami senang ada anak baru lahir," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kopda Muslimin Pernah Selingkuh 8 Tahun Silam
Meski sebelum peristiwa penembakan itu rumah tangganya terbilang harmonis, Rina mengakui bahwa suaminya pernah selingkuh. Menurut Rina, suaminya pernah kedapatan selingkuh sekitar 8 tahun lalu. Hal itu sudah dilaporkan kepada pimpinan Kopda Muslimin dan sudah dilakukan penindakan.
"Diperingatkan, dikasih sanksi juga, dikeluarin dari Provos," katanya.
Kopda Muslimin Punya 2 HP
Selama ini rumah tangga Kopda Muslimin dan Rina cukup harmonis. Mereka saling terbuka. Bahkan Kopda Muslimin sering meletakkan HP sembarangan tanpa menguncinya.
Rina juga tak menaruh kecurigaan karena ponsel Kopda Muslimin biasa ditaruh sembarangan dan tak ada kunci untuk membukanya. Baru belakangan Rina mengetahui Kopda Muslimin memiliki ponsel lebih dari satu.
"Iya, enggak ada pin makanya enggak curiga, ternyata punya hp lagi," katanya.
Dalam kasus tersebut, Kopda Muslimin diduga memiliki kekasih baru. Hal itu yang menjadi motifnya untuk membunuh Rina dengan bantuan beberapa eksekutor yang disewa.
Fakta-fakta lainnya baca di halaman selanjutnya.
Rina Tak Menyangka Suami Otak Percobaan Pembunuhan
Kondisi rumah tangga yang harmonis membuat Rina tak sedikit pun mencurigai suaminya sebagai dalang percobaan pembunuhan. Selama ini kehidupan rumah tangganya tak pernah terjadi cekcok.
Rina justru mengetahui kenyataan itu dari orang lain bahwa suaminya yang berusaha membunuhnya.
"Disampaikan Ibu Pangdam kalau pelakunya sudah ketemu, 'yang mau membunuh suaminya ibu sendiri, dan suami ibu sudah meninggal'," kata Rina yang diwakili adik kandungnya.
Kopda Muslimin Memiliki Penghasilan di Luar Gaji
Dalam persidangan itu Rina juga mengungkap suaminya memiliki penghasilan lain di luar gajinya sebagai anggota TNI.
"Punya usaha kandangan, murai batu," kata Rina.
Dari usaha itu, setiap kali transaksi, suaminya bisa untung sebesar Rp 30 juta. Jauh dari gaji suaminya yang sebesar Rp 4,5 juta per bulan.
Selain itu suaminya juga memiliki penghasilan lain dengan menjadi keamanan parkir di sekitar tempat belanja di Semarang.