Misteri Kematian Keluarga Kalideres Akhirnya Terpecahkan

Nasional

Misteri Kematian Keluarga Kalideres Akhirnya Terpecahkan

Tim detikNews - detikJateng
Sabtu, 10 Des 2022 10:53 WIB
Penyebab kematian keluarga Kalideres telah terungkap. Seperti diketahui, satu keluarga ditemukan tewas mengering di sebuah rumah di Kalideres, Jakarta Barat.
Rumah keluarga di Kalideres yang ditemukan meninggal dunia. (Foto: dok. detikcom)
Solo -

Misteri kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, telah terpecahkan. Polisi memastikan keempat korban meninggal secara wajar dalam kondisi tak wajar.

Dilansir detikNews, Sabtu (10/12/2022), kasus kematian keluarga di Kalideres ini terpecahkan setelah penyidikan selama satu bulan.

"Dari hasil penyelidikan kami yang sangat detil ini kami sudah temukan kematian yang terjadi di TKP Kalideres ini adalah kematian wajar dalam kondisi yang tidak wajar. Ini merupakan fenomena yang cukup unik dan bagi kami pengalaman berarti karena sangat jarang kasus seperti ini," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di kantor Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu kondisi tidak wajar yang ditemukan penyidik yaitu berupa rusaknya sidik jari para korban. Jasad korban pun didiamkan di rumah tanpa adanya proses pemakaman yang wajar.

"Kami terus terang memiliki kendala pada saat cocokkan sidik jari kulit jari sudah rusak. Jadi baik gunakan metode konvensional maupun alat khusus medis ini tidak bisa diangkat kembali," tutur Hengki.

ADVERTISEMENT

Jasad empat korban keluarga Kalideres pertama kali ditemukan pada Kamis (10/11). Polisi dan tim ahli forensik melakukan penyelidikan selama satu bulan untuk mengungkap kasus tersebut.

Para ahli pun dilibatkan untuk mengusut misteri kematian sekeluarga Kalideres ini ahli kedokteran forensik, psikologi forensik, hingga sosiologi agama dilibatkan. Hal ini dilakukan usai banyaknya kejanggalan yang ditemukan polisi di TKP.

Saat ditemukan jasad korban telah ditemukan dalam kondisi mengering dan mengalami pembusukan. Polisi juga menemukan buku mantra yang disinyalir menjadi bagian ritual yang dilakukan salah satu korban.

Dari serangkaian penyelidikan itu polisi memastikan para korban meninggal karena faktor penyakit. Tidak ada indikasi korban tewas dibunuh atau bunuh diri.

Urutan Kematian 4 Korban

Ahli kedokteran forensik RS Polri dr Asri mengungkap urutan kematian keluarga Kalideres ini dimulai dari Rudiyanto Gunawan (71), Renny Margaretha (68), Budiyanto Gunawan (68), dan Dian (42). Keempat korban meninggal karena sakit yang telah lama diderita sejak lama oleh masing-masing korban.

"Dengan jelas dan yakin kami menyatakan bahwa sebab kematian Pak Rudi akibat penyakit saluran cerna, Ibu Renny adalah kelainan payudara. Kemudian sebab kematian Pak Budi serangan jantung yang akut, dan Bu Dian merupakan gangguan pernapasan dan disertai penyakit pernapasan kronis," ungkap dr Asri.


Selengkapnya di halaman berikut.

"Pada keempat jenazah kami yakin tidak ditemukan kekerasan dan ditemukan analisa feses, yaitu karbohidrat dan serat pada Pak Budi dan Mbak Dian. Itu sudah menyingkirkan dugaan mereka berdua meninggal karena kelaparan," tambahnya.

Ahli Sosiologi Agama Jawab Temuan Buku-buku Lintas Agama

Polisi juga menemukan sejumlah buku-buku lintas agama dan dugaan aktivitas ritual yang dilakukan keluarga Kalideres. Menurut ahli sosiologi agama, Jamhari, tidak ada hal yang aneh dari temuan itu.

"Setelah dilihat dan dibaca buku ini tidak ada yang aneh, tidak ada yang istimewa, karena buku tersebut buku-buku biasa yang bisa ditemukan dan bisa dibeli di luar umum. Jadi ini saya kira bukan menunjukkan bahwa mereka sedang mengkaji suatu pemahaman sekte tertentu atau keagamaan tertentu," kata Jamhari.

Dia pun memastikan keluarga Kalideres tidak terlibat sekte atau kelompok ritual mana pun.

"Saya kira dari bacaan-bacaan yang saya lihat dari barang bukti yang ada, saya berpendapat bahwa mereka adalah orang-orang yang wajar, orang-orang normal yang mungkin saja mereka melakukan ritual keagamaan untuk mendapatkan kesembuhan karena mereka sedang sakit atau juga membantu masalah yang sedang dihadapi. Jadi saya kira ini adalah ritual biasa yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang lain," jelas Jamhari.

Penyidikan Resmi Ditutup

Dari serangkaian penyelidikan tim penyidik dan penelitian para ahli, Polda Metro Jaya memastikan tak ada unsur pidana dalam kasus kematian sekeluarga di Kalideres. Penyelidikan kasus itu resmi ditutup.

"Jadi apa yang kami lakukan ini masih tahap penyelidikan apakah ada unsur pidana. Jadi kalau sudah tidak ketemu peristiwa pidana maka hasil penyelidikan akan dihentikan. Tapi kalau ini pidana kami harus temukan dua alat bukti untuk temukan tersangkanya. Jadi karena ini bukan peristiwa pidana maka fase penyelidikan ini kami hentikan," tutur Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.

Halaman 2 dari 2
(ams/rih)


Hide Ads