Buntut Tewasnya Santri Ponpes di Sragen, Kakak Senior Jadi Tersangka!

Buntut Tewasnya Santri Ponpes di Sragen, Kakak Senior Jadi Tersangka!

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Rabu, 23 Nov 2022 16:08 WIB
Poster
Ilustrasi penganiayaan. Foto: Edi Wahyono
Sragen -

Polisi menetapkan satu orang sebagai tersangka buntut tewasnya DWW (15) santri salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen. Pihak keluarga korban menyebut tersangka adalah kakak senior di ponpes.

"Tersangka berinisial MHRR, usia 16 tahun. Warga Karanganyar," kata Kasi Humas Polres Sragen Iptu Ari Pujianto saat konferensi pers di Mapolres Sragen, Rabu (23/11/2022).

Penetapan tersangka dilakukan setelah polisi melakukan proses penyelidikan dan penyidikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena tersangka masih di bawah umur, kita tidak melakukan penahanan. Pelaku saat ini dalam pengawasan orang tuanya, tapi proses terus berjalan," lanjutnya.

Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa 11 saksi. Mereka terdiri dari ustaz ponpes, santri yang berada di lokasi kejadian, dan pihak keluarga korban.

ADVERTISEMENT

Untuk diketahui, kejadian kekerasan berujung maut tersebut terjadi pada Sabtu (19/11) malam saat tersangka yang duduk dibangku SMA, memanggil sejumlah juniornya yang masih dibangku SMP di salah satu ruangan ponpes.

Di sana, pelaku melakukan tindakan kekerasan terhadap korban, hingga korban terjatuh. Dan akhirnya meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.

Pihak ponpes yang mengetahui hal tersebut langsung melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Masaran pada Minggu (20/11). Dari laporan itu, polisi datang untuk melakukan pemeriksaan.

"Di sana, kita lakukan olah TKP, selanjutnya kita panggil saksi-saksi. Setelah itu, dari Polres melakukan gelar perkara. Dari hasil gelar tersebut, kami menetapkan satu tersangka," jelas Ari.

Terpisah, kakek korban, Nurhuda, mengatakan pelaku merupakan kakak senior korban.

"Dari informasi saksi, yang melakukan itu hanya satu orang yang merupakan kakak seniornya. Dia SMA, kalau cucu saya SMP," kata Nurhuda.

Diberitakan sebelumnya, seorang santri salah satu pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Sragen meninggal dunia. Diduga santri tersebut mendapatkan perlakuan keras dari seniornya.

Saat dimintai konfirmasi, Kasi Humas Polres Sragen Iptu Ari Pujianto membenarkan kejadian itu. Ia menyampaikan kejadian itu terjadi pada Sabtu (19/11) malam. Sementara santri yang tewas berinisial DWW (14) asal Ngawi, Jawa Timur.

"Sementara kita proses di Polres Sragen, tentunya baru proses penyelidikan. Tapi yang pasti, sudah kami tindak lanjuti," kata dia saat dihubungi detikJateng, Selasa (22/11).

Ia menuturkan, sebelum korban tewas, korban sempat mendapatkan pembinaan yang keras dari seniornya. Bahkan, korban sempat dipukul.

"Itu tindakan senior ke juniornya, tidak ada unsur dendam. Istilahnya, kayak tradisi indisipliner dari senior kepada junior," ucapnya.




(apl/rih)


Hide Ads