Terungkap! Tersangka Atap Ambruk SD Gunungkidul Sempat Sodorkan Surat Damai

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Selasa, 15 Nov 2022 14:36 WIB
Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng. Pihak keluarga korban meninggal dunia akibat atap SD Muhammadiyah Bogor, Playen yang ambruk saat menunjukkan tiga lembar surat yang disodorkan pihak pemborong. Selasa (15/11/2022).
Gunungkidul -

Salah satu tersangka kasus atap SD Muhammadiyah Bogor, Playen Gunungkidul, yang menewaskan seorang siswa, Fauzi Ajitama atau FA (12) ternyata sempat mendatangi keluarga korban. Tersangka berinisial K itu menyodorkan surat pernyataan dan surat damai untuk ditandatangani keluarga Fauzi.

Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh salah satu juru bicara keluarga Fauzi yakni Gunadi. Gunadi mengatakan bahwa ibu Fauzi sempat kedatangan beberapa orang pada hari Minggu (13/11) siang. Kedatangan rombongan itu untuk silaturahim, menyampaikan belasungkawa dan menyodorkan beberapa lembar surat.

"Jadi hari Minggu jam 11 siang itu K sama keluarga dan rekannya ke sini. Awalnya silaturahim lalu menyampaikan surat pernyataan ini bahwa ibu FA disuruh tanda tangan. Tapi ibu FA tidak berani karena belum bisa berpikir apapun, karena masih berkabung," katanya kepada wartawan di Playen, Gunungkidul, Selasa (15/11/2022).

Gunadi melanjutkan, ketiga surat tersebut masing-masing adalah satu lembar surat pernyataan dan dua lembar surat pernyataan perdamaian. Selain itu, surat tersebut telah ditandatangani dan kurang tanda tangan ibu Fauzi.

"Dari pihak kami, ini sangat mengganggu karena malah menambah beban, saat ini ponakan saya (ibu Fauzi) malah jadi trauma, takut sampai susah tidur juga," ucapnya.

Pihak keluarga korban meninggal dunia akibat atap SD Muhammadiyah Bogor, Playen yang ambruk saat menunjukkan tiga lembar surat yang disodorkan pihak pemborong. Selasa (15/11/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Sementara itu, juru bicara keluarga korban lainnya bernama Bambang Guntawan menjelaskan, bahwa saat itu keponakannya bingung karena baru saja kehilangan suami dan disusul Fauzi. Sehingga keponakannya tidak bisa bicara apapun.

"Saat itu ngobrol sebentar dan minta tanda tangan ini, hanya gitu. Tapi karena ponakan saya tidak bisa ngomong (karena bingung) saya jawab maaf tidak bisa sekarang karena kondisi yang bersangkutan masih drop," ucapnya.

"Yang bersangkutan menerima dan bilang kalau bisa ditandatangani nanti diambil. Setelah itu dia pulang, hanya sekali dia datangnya," lanjut Bambang.

Saat kedatangan ke rumah keponakannya, K mengaku sebagai salah satu pihak yang berkaitan dengan pembangunan di SD Muhammadiyah Bogor. Selain itu, tidak ada tekanan terhadap keponakannya untuk menandatangani surat tersebut.

Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...



Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"

(apl/sip)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork