Binaragawati Bandung Tak Melawan Ditendang Ojol, Pilih Lapor Polisi

Regional

Binaragawati Bandung Tak Melawan Ditendang Ojol, Pilih Lapor Polisi

Tim detikJabar - detikJateng
Kamis, 10 Nov 2022 20:48 WIB
Atlet binaragawati Anoy Roz jadi korban penganiayaan driver ojol.
Atlet binaragawati Anoy Roz jadi korban penganiayaan driver ojol. Foto: Istimewa
Solo -

Atlet binaragawati asal Kota Bandung Anoy Roz dianiaya oknum driver ojek online (ojol). Anoy menyebut dia terkena tendangan dari driver ojol di bagian perut.

"Mengenai otot lower back samping kiri dan otot serratus (oblique) di dekat bagian rusuk perut," kata Anoy seperti dilansir detikJabar, Kamis (10/11/2022).

Peristiwa penganiayaan ini viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di Jalan Purnawarman, Kota Bandung, Selasa (1/11) lalu.

Kala itu Anoy memesan ojek online untuk mengantarnya dari BEC menuju suatu tempat. Lantaran driver ojol itu tak kunjung datang dia memutuskan untuk membatalkan pesanan dan memesan driver lain.

Hal ini memicu kemarahan driver ojol yang pesanannya dibatalkan. Sebagai permintaan maaf, Anoy sempat berniat memberikan uang ganti rugi, namun driver ojol itu justru menendang Anoy.

"Saya turun (dari motor), saya mau ditendang dia mau pukul arah kiri yang memegang helm, saya lindungi muka. Karena tidak kena, oknum menendang saya hampir jatuh ke tengah jalan," kata Anoy.

Anoy mengaku tak melawan meski ditendang driver ojol dan terkena bagian perutnya. Dia beralasan menjunjung profesionalitas sebagai atlet dan juri binaraga.

"Karena saya sudah tahu kekuatan fisik, kolaborasi antara bela diri tarung derajat dan kekuatan otot yang sudah kuat dan tebal. Kalo misalkan saya lawan saya tidak mau ada hal-hal yang tidak diinginkan," ungkapnya.

"Kedua, dampaknya ke saya, sedangkan saya seorang atlet, saya juga juri, nanti kata orang saya yang emosi dan tidak punya attitude, saya punya etika," tambah Anoy.

Anoy pun memilih melaporkan driver ojol itu ke polisi sebagai bentuk perlawanan. Dia berharap hal ini bisa menjadi efek jera agar kejadian serupa tidak terjadi kepada penumpang lainnya.

"Jadi perlawanan saya lebih baik saya ajukan ke hukum gitu, kalo ke hukum itu sudah sepantasnya kan ada hukum negara biar hukum yang menegakkannya. Saya memang nggak akan ada ampun ya hukum aja agar apa? Agar jera dia sadar dengan kelakuannya yang tidak baik, agar berubah menjadi ojol atau pekerja yang baik, sabar, ramah apalagi tetap menjadi jasa bertanggung jawab," jelas Anoy.




(ams/ahr)


Hide Ads