Ayah Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Samuel Hutabarat, kembali menjadi saksi dalam sidang Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), hari ini. Berikut dua pesan menohok Samuel kepada dua terdakwa.
Dikutip dari tayangan video 20Detik, Rabu (2/11/2022), Samuel saat itu sempat meminta dua terdakwa dalam kasus pembunuhan anaknya, yaitu Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal, agar menatap wajahnya.
"Buat RR sama Kuat, tolong lihat ke sini, biar saya lihat dua bola matamu," kata Samuel dengan nada tegas. Namun, dari potongan video 20Detik itu, tidak diketahui secara pasti dalam konteks apa Samuel ingin menatap mata Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Samuel juga sempat berpesan kepada Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal agar mereka tidak terbawa arus. Berikut pernyataan Samuel selengkapnya, dikutip dari video 20Detik.
"Saya berharap buat kalian berdua, tadi sudah minta maaf, tapi saya berharap dan keluarga besar berharap, janganlah kalian berdua itu terbawa arus. Pahami itu. Jangan terbawa arus. Kalau Anda berdua terbawa arus, Anda dimakan arus. Pahami," kata Samuel.
Sementara itu, dilansir detikNews, ibu Brigadir Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak, mengaku heran karena Kuat Ma'ruf baru meminta maaf setelah lima bulan anaknya tewas dalam insiden penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo.
Rosti pun mengungkit skenario yang disusun Ferdy Sambo yang dituruti oleh Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal.
"Di dalam kasus ini, Kuat Ma'ruf, skenario yang sangat hebat, sangat luar biasa, saya lihat di dalam kasus ini kalian mengetahui semua. Bahkan menginginkan daripada kematian anakku. Jadi kamu dan atasan kamu FS dan PC sangat-sangat luar biasa skenariomu," kata Rosti di PN Jaksel, seperti dikutip dari detikNews.
Rosti pun mempertanyakan hati nurani Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf, yang mengikuti skenario Ferdy Sambo dalam peristiwa penembakan Brigadir J.
"Jadi kamu dan atasan kamu, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, sangat-sangat luar biasa skenariomu. Kebohongan-kebohongan di sini, dia minta maaf sesudah anakku hampir 5 bulan tewas di tangan kalian semua. Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani," katanya.
Ibu Yosua mengaku kecewa terhadap para terdakwa yang mengikuti skenario Ferdy Sambo membunuh Yosua tanpa memberi pertolongan kepada Yosua. Ia juga mempertanyakan kejahatan apa yang ditutupi hingga nyawa anaknya dihabisi.