PNS Bapenda Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo dikabarkan mendapat promosi jabatan sebelum menghilang hingga akhirnya tewas dibunuh dengan kondisi sangat mengenaskan. Pengacara keluarga Iwan, Yunantyo Adi Setyawan berharap hal itu didalami.
"Dan mestinya yang perlu didalami di sini juga kan sebetulnya kalau hanya orang ingin jabatan mungkin nggak sampai ke sana, apakah ada motif lain di balik menginginkan jabatan itu sehingga, barang kali, belum tentu juga yah, menginginkan sampai menghilangkan nyawa itu," katanya saat ditemui awak media di Gedung DPRD Jateng, Senin (31/10/2022).
Yunantyo atau Yas menyatakan bahwa kemungkinan ada motif ekonomi lain di balik itu semua. Terlebih, jabatan yang dikabarkan akan diberikan ke Iwan yakni Kabid 2 Penetapan Pajak Bapenda Semarang memiliki kewenangan besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah ada motif lain misalnya motif-motif ekonomi atau motif terkait pajak di situ karena jabatan itu kan terkait penutupan pajak, apakah ada motif ekonominya di balik itu, apakah ada kaitannya dengan wajib pajak tertentu sehingga dia menginginkan itu, dan apakah ada relasinya dengan peristiwa kematian itu, dan ini semua masih didalami saya rasa kita tunggu dulu saja karena kita harus berhati-hati yah dalam mendalami itu," jelasnya.
Iwan Sempat Murung
Yas juga mengatakan bahwa Iwan mengalami perubahan sikap usai perjalanan dinas ke Padang. Iwan yang awalnya disebut antusias dengan kenaikan jabatannya, tiba-tiba menjadi murung saat pulang dari Padang.
"Awalnya Pak Iwan itu interest ketika dapat promo itu, tapi sepulang dari Padang nggak tahu kenapa dia jadi pemurung dan menjadi agak nggak interest atau agak ragu dengan jabatan itu," lanjutnya.
Namun, Yas tidak mengetahui apa yang terjadi di sana sehingga Iwan mengalami perubahan sikap. Informasi yang dia dapat, Iwan pergi bersama dengan tiga orang lain yang merupakan rekan kerjanya.
"Apa yang terjadi itu masih sedang dicari kepolisian juga," kata Yas.
Perjalanan dinas itu disebut Yas terjadi sekitar bulan Agustus. "Itu dekat lah (dengan hilangnya Iwan/24 Agustus) mungkin masih bulan-bulan Agustus," jelasnya.
(apl/ahr)