Ini yang Bikin Keluarga Curiga Ada Obstruction of Justice Mutilasi PNS Semarang

Ini yang Bikin Keluarga Curiga Ada Obstruction of Justice Mutilasi PNS Semarang

Afzal Nur Iman - detikJateng
Jumat, 28 Okt 2022 15:53 WIB
Momen jabat tangan Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dengan Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di Mapolrestabes Semarang, Jalan Dr Sutomo, Jumat (28/10/2022).
Komnas HAM Beka Ulung Hapsara bertemu Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar di Mapolrestabes Semarang, Jalan Dr Sutomo, Jumat (28/10/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang - Keluarga menduga ada obstruction of justice atau perintangan penyidikan kasus pembunuhan PNS Bapenda Kota Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo. Pengacara keluarga Iwan, Yunantyo Adi Setiawan, mengatakan ada sejumlah poin yang membuat pihak keluarga menduga ada obstruction of justice.

Yunantyo menyebut perubahan keterangan hingga akhirnya pencabutan keterangan merupakan upaya perintangan penyidikan.

"Kecurigaannya karena ada upaya obstruction of justice gitu aja, ada perintangan penyidikan," kata Yunantyo usai mendampingi Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara di Mapolrestabes Semarang, Jumat (28/10/2022).

"Hambatannya ada saksi yang mengubah keterangan juga, kemudian ada pemeriksaan saksi yang terkendala juga karena Pomdam yang tadinya bersinergi menjadi agak sedikit lain ya," sambungnya.

Padahal, lanjutnya, keterangan saksi itu dinilainya sangat penting.

"Intinya ada perubahan keterangan itu yang dalam mungkin menuju standar pembuktian hukum pidana menjadi terkendala walaupun ada gambaran-gambaran, polisi sudah mempunyai gambaran-gambaran," jelasnya.

Pihaknya mengapresiasi kinerja kepolisian yang selama dua bulan kasus pembunuhan ini masih bekerja keras untuk mengungkap kasus. Meski begitu, hadirnya Komnas HAM diharap bisa membantu polisi untuk menemukan titik terang.

"Karena keluarga tentunya ingin lekas ada kejelasan, tetapi polisi juga perlu agak dibantu tentang itu, informasi atau koordinasi dengan yang terkait misalnya tadi dengan Panglima TNI atau Puspom Pusat TNI atau Mabes TNI, kemudian juga dengan Polri sendiri, untuk ini bisa ada sinergi agar polisi bisa kerja secara lekas," harap dia.




(rih/ams)


Hide Ads