Sidang terkait kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat masih berlanjut. Salah satu saksi bernama AKBP Arie Cahya alias Acay menceritakan momen menemui Ferdy Sambo yang ternyata usai menghabisi Yosua di Duren Tiga.
"Wajahnya (Ferdy Sambo) merah seperti kecewa," ucap Acay dalam sidang kasus merintangi penyidikan pembunuhan Brigadir Yosua dengan terdakwa AKP Irfan Widyanto.
Sidang digelar di PN Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022). Acay yang merupakan Kanit 1 Sibdit 3 Dittipidum Bareskrim Polri saat itu merupakan tim CCTB kasus Km 50.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kembali ke momen Acay menemui Ferdy Sambo, Acay bercerita awal mula dirinya berada di lokasi kejadian. Jaksa awalnya bertanya kepada Acay apakah benar dirinya ditelepon Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 atau pada hari Brigadir Yosua Hutabarat tewas ditembak di rumah dinas Ferdy Sambo.
"Ya, ditelepon Pak Sambo. Saat itu saya di kantor di Bareskrim. Beliau suruh saya datang kurang lebih 17.30, 'Cay, ke rumah saya sekarang'. Saya jawab siap," jawab Acay.
Sementara Yosua diketahui tewas sekitar pukul 17.00 WIB. Selain Acay, Ferdy Sambo juga menelepon Brigjen Hendra Kurniawan pada pukul 17.22 WIB.
Acay mengatakan dia mengajak AKP Irfan yang merupakan anak buahnya. Mereka pergi menggunakan sepeda motor ke rumah Sambo di Kemang.
Namun, kata Acay, ternyata tak ada aktivitas apa pun di rumah tersebut. Acay mengaku lantas menelepon sopir Ferdy Sambo dan mendapat informasi Sambo ada di Kompleks Polri Duren Tiga.
Saat tiba, Acay mengaku menyaksikan Ferdy Sambo berada di luar rumah. Sambo saat itu disebut merokok sendirian.
"Sampainya di sana, terdakwa hanya di luar. Saya tak tahu aktivitas apa. Karena saya pribadi dipanggil Pak FS. Kurang lebih setelah saya di pagar, posisi Pak FS di meja merokok sendirian menggunakan celana PDL dengan wajah yang tidak seperti biasanya," urainya.
Setelah rokok Ferdy Sambo habis, Acay baru bicara.
"Setelah habis rokoknya, baru saya sampaikan, 'Mohon izin Jenderal, saya Acay'," ucapnya.
(sip/ams)