Kepolisian Daerah Jawa Tengah memusnahkan benih jagung ilegal seberat tujuh ton yang disita dari kasus pemalsuan merek dagang Syngenta. Kerugian yang dialami pemilik merek karena pemalsuan itu ditaksir mencapai Rp 10 miliar.
Pemusnahan dilakukan di gudang produksi yang digunakan PT JT di Jalan Peres Semarang. Kasubdit Industri Perdagangan (Indag) Ditkrimsus Polda Jawa Tengah, AKBP Rosyid Hartanto mengatakan awalnya pemilik merek mendapat laporan adanya pemakaian produk yang dipalsukan di Blora kemudian laporan diteruskan ke polisi.
"Penindakan dilakukan bulan Februari 2022. Dilakukan PT JT oleh (tersangka) MHA," kata Rosyid di lokasi pemusnahan, Selasa (25/10/2022).
Penindakan dilakukan dan dalam prosesnya ternyata disepakati restorasi justice. Pihak PT JT bersedia memberikan ganti rugi materi kepada pemilik merek.
"Dari hasil perdamaian dan penghentian penanganan perkara itu menjadi dasar dilaksanakan pemusnahan produk palsu ini. Kerugian Rp 10 M, tapi produk palsu ini punya kualitas rendah, jadi nama dari merek ini juga terpengaruh," jelasnya.
Rosyid menjelaskan, modus yang dilakukan pemalsu yaitu membeli benih jagung subsidi kemudian dicampur bahan kimia dan pewarna agar menyerupai benih dari Syngenta.
"Ya ini pencampuran dengan zat kimia, jelas pakai bahan kimia, seolah benih premium. Padahal yang dipakai benih subsidi," tegasnya.
Sementara itu Brand And Digital Marketing Manager PT Syngenta, Imam Sujono mengatakan awalnya pihaknya mendapat laporan dari Blora bahwa jagung yang tumbuh tidak sesuai dengan kualitas dari benih. Kemudian penelusuran dilakukan.
"Ada laporan dari petani bahwa kenapa berbeda hasilnya. Ya itu di Blora," kata Imam.
Ia menegaskan selama ini sudah membuat penanda untuk produknya agar tidak dipalsukan. Yaitu dengan memasang QR code berbeda di setiap kemasan.
"Kita memakai QR code yang berbeda. Untuk membedakannya scan gunakan aplikasi. Kalau tidak bisa scan, palsu," jelasnya.
Kemudian, pemusnahan dilakukan dengan menghancurkannya di mesin penggiling. Yang dimusnahkan berjumlah 130 karton benih jagung siap edar dengan berat masing-masing 20 kg atau total 2.400 kg serta 4.630 kg benih jagung yang dijadikan bahan baku.
(ahr/apl)