Ngeri, Pembunuh yang Terekam CCTV Bawa Mayat Ngaku Senyum karena Happy!

Nasional

Ngeri, Pembunuh yang Terekam CCTV Bawa Mayat Ngaku Senyum karena Happy!

Tim detikNews - detikJateng
Jumat, 21 Okt 2022 15:33 WIB
Detik-detik tersangka pembunuhan mengeluarkan jasad korban dari apartemen menggunakan troli.
Detik-detik tersangka pembunuhan mengeluarkan jasad korban dari apartemen Jakpus menggunakan troli. (dok. Istimewa)
Solo - Christian Rudolf Tobing (36) membunuh dan membuang mayat Ade Yunia Razibani alias Icha (36). Gerak-geriknya tersenyum saat mendorong troli berisi jasad korban dalam lift di apartemen di Jakarta Pusat terekam kamera CCTV.

"Jadi kami juga tanyakan kepada tersangka kenapa tersenyum, ya jawabannya karena happy," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, kepada wartawan di Polda Metro Jaya, demikian dilansir detikNews, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Diwawancara terpisah, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga mengatakan tersangka mengaku merasa puas seusai membunuh korban.

"Ya dia mengaku merasa puas, misinya selesai," kata Panji.

Pelaku Pernah Jadi Pendeta Muda

Panji mengatakan tersangka menyimpan dendam lama kepada korban. Inilah yang mendorong tersangka nekat membunuh korban.

"Jadi tersangka ini sakit hati, dendam lah. Dendam karena ini sebetulnya masalah circle pertemanannya saja," ujarnya.

Panji menyampaikan tersangka Christian Rudolf Tobing sudah merencanakan pembunuhan terhadap korban. Dia bahkan sempat mencari cara membunuh di internet.

Sempat Ngobrol soal Podcast

Pembunuhan terjadi di sebuah kamar apartemen di Jakarta Pusat, pada Senin (17/9). Rudolf Tobing awalnya mengajak Icha ke apartemen, seolah-olah hendak melakukan podcast.

"Jadi awalnya diajak buat podcast bikin konten soal rohani semacam itu, karena mereka aktif di komunitas J Army," kata Panji.

Namun, setiba di apartemen, korban disiksa. Korban kemudian dicekik hingga tewas.

Detik-detik Keributan Pelaku dan Korban

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawieny Panjiyoga menjelaskan saat keduanya asyik mengobrol, tiba-tiba korban menerima telepon dari seorang pria.

"Saat sedang ngobrol, tiba-tiba korban mendapat telepon dari seseorang yang asumsi tersangka adalah Hardiman," kata Panji.

Seketika, saat itu mood tersangka berubah. Tersangka dan korban kemudian cekcok mulut.

"Tersangka ini nggak suka sama Hardiman, karena menurut tersangka, Hardiman ini pernah bermasalah sama korban," tambahnya.

Saat cekcok, korban kemudian menyebut-nyebut nama mertua tersangka. "Korban ini menyebut kalau tersangka sama aja sama mertuanya yang latar belakangnya 'bank keliling'," ujarnya.

Mendengar perkataan korban, tersangka naik pitam dan menganiaya korban hingga tewas.

"Saat itu korban memegang HP dan terlihat seperti akan menghubungi seseorang, kemudian dengan cepat tersangka memukul tangan korban dengan tujuan menjatuhkan HP korban," katanya.

"Tersangka mencekik korban hingga akhirnya meninggal dunia," tuturnya.


(sip/sip)


Hide Ads