2 Momen Ini Terekam CCTV di TKP Pembunuhan Mutilasi Iwan PNS Semarang

2 Momen Ini Terekam CCTV di TKP Pembunuhan Mutilasi Iwan PNS Semarang

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 14 Okt 2022 06:30 WIB
Pomdam Diponegoro beberkan hasil penyelidikan dugaan keterlibatan 2 anggota TNI terkait pembunuhan mutilasi PNS Kota Semarang, Kamis (13/10/2022).
Pomdam Diponegoro beberkan hasil penyelidikan dugaan keterlibatan 2 anggota TNI terkait pembunuhan mutilasi PNS Kota Semarang. (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng)
Solo -

Danpomdam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi mengungkap dua anggota TNI AD diperiksa terkait pembunuhan dan mutilasi PNS Bapenda Semarang Paulus Iwan Boedi Prasetijo. Ada beberapa momen yang terekam CCTV sebelum Iwan ditemukan tewas.

Kedua prajurit TNI yang diperiksa terkait kasus pembunuhan mutilasi Iwan itu berinisial AG dan HR. Keduanya diduga tertangkap kamera CCTV di sekitar lokasi.

Berikut momen yang terekam CCTV di sekitar TKP penemuan jenazah Iwan:

1. Sosok Pemotor di TKP

Rinoso mengungkap ada penampakan sosok pemotor yang melintas menuju TKP selisih 12 menit sebelum korban di lokasi penemuan jenazah korban Iwan. Sosok pemotor itu sempat dikira TNI AG melintas di Tower Marina pada 24 Agustus 2022 pukul 07.12 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dilihat dari gambar di bawah diduga tersangka yang anggota TNI AG itu melintas di tower Marina dekat dengan TKP pada 24 Agustus 2022 pukul 07.12 WIB, pagi," kata Danpomdam IV/Diponegoro Kolonel Rinoso Budi Markas Pomdam IV/Diponegoro, Jalan Yos Sudarso, Tawangsari, Semarang, Kamis (13/10/2022).

2. Iwan ke TKP Selang 12 Menit

Sementara, Iwan Boedi tampak melintas di tempat yang sama pukul 07.24 WIB. Sosok pemotor itu datang sebelum Iwan selisih 12 menit, setelahnya Iwan tak pernah kembali lagi hingga akhirnya ditemukan tewas.

ADVERTISEMENT

"Ini dari jauh terus kita close up, kemudian yang kedua sebelah kanannya ini diduga korban melintas di tower Marina pukul 07.24. Selisih beberapa menit saja, 12 menit," jelas Rinoso.

Temuan Pomdam soal Sosok Pemotor Diduga TNI AG

Rinoso menyebut ada dua saksi yang sempat mengaku melihat TNI AG. Saksi yang dimaksud yaitu saksi sipil yang juga berinisial AG, penjaga portal di dekat TKP dan HRD.

Keduanya sempat diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka namun kembali dibebaskan. Setelah melakukan penyelidikan Pomdam menyatakan bila yang melintas di TKP bukanlah AG melainkan orang lain yaitu Dwi Evadianto, pegawai Binus School.

"Ini kami jelaskan gambar yang tadi CCTV yang diduga anggota TNI AD ternyata setelah dicek ternyata saudara Dwi Evadianto, pegawai Binus School. Sudah kita BAP juga kita periksa dan memang yang bersangkutan sekitar jam 7 sekian melintas berangkat kerja ke Binus School dengan kondisi sama persis," kata Rinoso.

Penyidik Pomdam juga telah memeriksa saksi AG penjaga portal dan HRD yang telah dibebaskan polisi. Kepada Pomdam, AG penjaga portal mengaku tidak mengenal oknum TNI berinisial AG.

"Hasilnya berbeda bahwa saudara AG portal tidak mengenal dan tidak melihat dua oknum anggota TNI di TKP," terang Rinoso.

Selengkapnya di halaman berikutnya..

Lihat juga Video: 7 Temuan Komnas HAM Terkait Kasus Mutilasi di Mimika

[Gambas:Video 20detik]




26 Saksi Diperiksa, Keterlibatan 2 TNI Belum Cukup Bukti

Rinoso menyebut dari hasil penyelidikan ini pihaknya belum menemukan cukup bukti terkait keterlibatan kedua oknum TNI AD ini. Sampai hari ini pihaknya telah memeriksa 26 saksi.

Di sisi lain, Pomdam mendapat informasi Iwan PNS dibakar pada 25 Agustus 2022 atau sehari setelah dinyatakan hilang. Hal ini menjadi alibi kedua anggotanya yang kala itu bertugas di luar kota.

Istri PNS Bapenda Kota Semarang (baju hitam motif bunga) tabur bunga di TKP penemuan jasad suaminya, kawasan Marina Kota Semarang, Selasa (20/9/2022).Istri PNS Bapenda Kota Semarang (baju hitam motif bunga) tabur bunga di TKP penemuan jasad suaminya, kawasan Marina Kota Semarang, Selasa (20/9/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng

"Yang bersangkutan ada di Batang. itu yang saudara AG, saudara HR-nya ada di Pati, itu di antaranya 26 saksi yang kita periksa, ya memang dari keterangan saksi memang ada di sana," terangnya.

"Kesimpulannya sampai saat ini belum ada bukti permulaan yang cukup adanya keterlibatan oknum TNI. Namun sekali lagi, kita tetap melaksanakan penyelidikan. Kami berharap dari cell dump kemudian koordinasi ke provider. Kita tidak punya IT itu yang punya kepolisian. Semoga ada titik terang siapa pelaku," pungkas dia.

Halaman 2 dari 2
(ams/ahr)


Hide Ads