Viral Suara Penjual Dawet Misterius di Kanjuruhan, Mahfud Md Cari Bukti

Viral Suara Penjual Dawet Misterius di Kanjuruhan, Mahfud Md Cari Bukti

Tim detikNews - detikJateng
Selasa, 11 Okt 2022 10:36 WIB
Menko Polhukam Mahfud Md
Menko Polhukam Mahfud Md. Foto: Silvia/detikcom
Solo -

Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan akan mencari bukti-bukti pendukung terkait suara perempuan yang viral di media sosial mengaku sebagai penjual dawet. Suara perempian itu menyampaikan kesaksian tentang peristiwa tersebut.

"Nanti diinventarisir dan disaring dulu," kata Mahfud Md kepada detikcom melalui pesan singkat, Selasa (11/10/2022), dikutip dari detikNews.

Selaku Ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Mahfud Md mengatakan ada dua kemungkinan soal suara bakul dawet itu. "Karena itu hanya suara, maka bisa saja penjual dawet itu benar, bisa juga hanya settingan," ujarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akan dilihat dulu bukti-bukti pendukungnya," imbuh Mahfud Md.

Suara penjual dawet itu viral di media sosial sekitar dua hari setelah tragedi Kanjuruhan pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Peristiwa yang terjadi setelah gas air mata ditembakkan usai pertandingan sepak bola Arema FC versus Persebaya itu menewaskan 131 orang.

ADVERTISEMENT

Komisioner KOMNAS HAM, Choirul Anam, juga sedang mencari pemilik suara perempuan yang mengaku sebagai penjual dawet itu. "Kami juga mencari dan nggak ketemu," kata Choirul Anam, kepada detikcom, Senin (10/10).

Dilansir detikNews, suara perempuan yang mengaku sebagai penjual dawet itu menyampaikan kesaksian bahwa banyak suporter mabuk dan rusuh yang menjadi korban tragedi Kanjuruhan. Suara itu juga menyebut soal kondisi pintu 3 Stadion Kanjuruhan pada saat tragedi itu terjadi.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo juga menyatakan polisi sedang mendalami informasi soal penjual dawet itu. "Sedang dialami oleh tim sidik," kata Dedi kepada detikcom, Sabtu (8/10) lalu.

Polisi juga mengusut peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, itu dengan mengecek rekaman CCTV di pintu 3 yang disebut-sebut dalam rekaman suara viral itu.

"Pintu 3 termasuk CCTV-nya yang dianalisa oleh tim Labfor, Inafis, dan penyidik," katanya.

Hasil dari penyisiran di area Stadion Kanjuruhan, Dedi mengatakan, ditemukan puluhan botol minuman yang diduga berisi minuman keras (miras). Sedangkan di area tribun, kata Dedi, ditemukan botol-botol bekas minuman. Temuan itu kini dibawa ke Laboratorium Forensik (Labfor).




(dil/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads