Nenek di Gunungkidul Kehilangan Perhiasan Usai Didatangi Pria Ngaku Polisi

Nenek di Gunungkidul Kehilangan Perhiasan Usai Didatangi Pria Ngaku Polisi

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 10 Okt 2022 11:33 WIB
Polisi saat mendatangi lokasi warga yang jadi korban penipuan dengan modus mengaku polisi.
Petugas saat mendatangi warga yang jadi korban pencurian-penipuan dengan modus mengaku polisi. Foto: dok. Polsek Playen
Gunungkidul -

Seorang nenek inisial RB (75) warga Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul harus rela kehilangan perhiasannya. Kejadian itu setelah seorang pria yang mengaku polisi datang dengan modus hendak memberi bantuan sembako kepada korban.

Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi menjelaskan, kejadian bermula saat seorang pria mendatangi rumah RB, Sabtu (8/10) siang. Selanjutnya pria tersebut mengungkapkan kepada RB jika akan memberi bantuan kepada korban berupa emas 10 gram, beras 10 kg, gula pasir 5 kg, minyak goreng, dan uang senilai Rp 1,2 juta.

"Saat didatangi pelaku, korban sendirian di rumah. Nah, pelaku ini mengaku sebagai anggota polisi saat mendatangi korban," kata Hajar saat dihubungi wartawan, Senin (10/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya, pelaku menanyakan soal kepemilikan perhiasan milik korban. Karena tidak curiga, RB menjawab hanya mempunyai dua cincin emas yang masing-masing memiliki berat 7 gram dan 2 gram yang pada saat itu dipakai di jari tangan korban.

"Kemudian pelaku meminta (korban) untuk melepas cincin yang dipakai korban tersebut untuk difoto. Tapi karena sulit dilepas, saat itu pelaku yang melepas cincin tersebut," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Setelah berhasil melepaskan cincin milik korban, pelaku meminta identitas korban berupa KTP. Karena KTP korban berada di kamar, korban masuk masuk ke kamar untuk mengambilnya.

"Nah, setelah keluar pelaku sudah tidak ada di tempat," ujarnya.

Merasa dirugikan, RB melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Playen. Menurut Hajar, kerugian korban mencapai Rp 4,5 juta.

"Saat ini kami sedang lidik. Dari pengakuan korban, ciri-ciri pelaku laki-laki berusia sekitar 50 tahun dan berperawakan sedang. Selain itu saat datang pakaiannya pakai rompi warna kuning, kaca mata hitam dan untuk motornya jenis matik warna merah," katanya.

Berkaca dari kejadian tersebut, Hajar meminta masyarakat agar tidak langsung percaya dengan orang asing yang datang ke rumah. Terlebih, jika orang tersebut hendak memberikan bantuan dengan syarat tertentu.

"Jika didatangi orang yang mengaku petugas sebaiknya diminta identitas dan melaporkannya kepada ketua RT atau tetangga," imbuhnya.




(apl/rih)


Hide Ads