Simpatisan Jaga Rumah Lukas Enembe, Blokade Jalan Pakai Ekskavator

Regional

Simpatisan Jaga Rumah Lukas Enembe, Blokade Jalan Pakai Ekskavator

Tim detikSulsel - detikJateng
Sabtu, 01 Okt 2022 17:06 WIB
Suasana kediaman Gubernur Papua Lukas Enembe.
Suasana kediaman Gubernur Papua Lukas Enembe. (Foto: Andi Nur Isman/detikcom)
Solo -

Simpatisan menjaga ketat kediaman Gubernur Papua Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua. Mereka bahkan memblokade jalan menuju rumah Lukas Enembe.

Dilansir detikSulsel, para simpatisan memblokade jalan menggunakan ekskavator dan bersiaga di jarak 200 meter dari rumah Lukas Enembe.

Beberapa dari mereka langsung berdiri saat awak media berjalan mendekati rumah Lukas Enembe. Saat tiba di depan gerbang kediaman Lukas Enembe, terdapat tenda dengan alas terpal berwarna merah. Beberapa simpatisan yang bersiaga kemudian tampak memegang sejumlah busur panah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerbang masuk menuju kediaman Lukas Enembe juga dijaga ketat. Pintu gerbang hanya dibuka sekitar setengah meter untuk dilalui sejumlah awak media.

Dari gerbang tersebut, masih perlu menempuh perjalanan sekitar 200 meter untuk sampai ke bangunan utama rumah Lukas Enembe. Di lokasi terlihat ada sejumlah kerabat sedang berbincang dengan Lukas Enembe.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, massa simpatisan Lukas Enembe ramai di kediamannya di tengah isu penjemputan KPK.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustafa Kamal sebelumnya mengatakan jumlah massa simpatisan beberapa hari terakhir fluktuatif sejak Lukas Enembe ditetapkan tersangka.

Terakhir, ada sekitar 150 orang yang dilaporkan memadati rumah Lukas Enembe.

"Tadi sore (ramai sekali), sekitar 150-an tadi," sebut Kombes Kamal saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (30/9).

Menurut Kombes Kamal, massa simpatisan Lukas Enembe datang dari daerah pegunungan. Mereka disebut dimobilisasi oleh tim Lukas Enembe.

"Memang dimobilisasi. Mereka ini kan turun dari gunung hampir sekitar 8-9 tahun yang lalu pasca dan menjelang Pilkada pertama itu. Tim pendukungnya dari pegunungan," ungkapnya.

Mereka turun gunung demi menyuarakan penolakan penetapan tersangka terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe. Oleh sebab itu massa simpatisan kerap datang memadati rumah Lukas Enembe.

Padahal kata Kombes Kamal, sebagian besar massa simpatisan tidak tahu duduk persoalan. Mereka sekadar datang memenuhi ajakan.

"Bukan mendengar, ya memang diajak tim-timnya mereka toh. Itu kan mereka nggak tahu apa-apa," imbuh Kombes Kamal.




(sip/sip)


Hide Ads