Kutuk Pembunuhan PNS Semarang Saksi Korupsi, Walkot Hendi: Keji dan Biadab!

Kutuk Pembunuhan PNS Semarang Saksi Korupsi, Walkot Hendi: Keji dan Biadab!

Afzal Nur Iman - detikJateng
Jumat, 16 Sep 2022 16:04 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng)
Semarang -

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi atau Hendi ikut merasakan duka mendalam atas kematian anak buahnya, Paulus Iwan Boedi Prasetijo, PNS Bapenda yang jadi saksi kasus korupsi. Dia berharap pelaku pembunuhan itu segera ditangkap.

"Kami ikut berduka atas meninggalnya saudara Iwan. Pemkot kehilangan saudara Iwan, teman, sahabat, figur yang humble, baik dan pekerja keras," kata Hendrar atau biasa disapa Hendi, kepada detikJateng, Jumat (16/9/2022).

Hendi mengutuk peristiwa pembunuhan terhadap anak buahnya itu. Pihaknya mendukung kepolisian agar pelaku bisa segera ditangkap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengutuk tindakan yang keji dan biadab yang dilakukan oleh oknum terhadap saudara Iwan. Semoga polisi segera bisa menangkap pelaku pembunuhan tersebut," katanya.

Sebagai informasi, Iwan diketahui merupakan PNS Bapenda Semarang yang menjabat sebagai pejabat fungsional analis kebijakan muda. Iwan lebih dari 20 tahun berkarir di Pemkot Semarang.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Kepala Bapenda Kota Semarang Indriyasari atau Iin bersama rombongan pegawai lainnya melayat ke rumah duka Iwan di Jalan Tembalang Selatan, Banyumanik. Di sana, Iin menyebut bila Iwan merupakan sosok yang bisa diandalkan.

"Kemarin kita mendapat kabar bahwa hasil DNA identik, sehingga kita ucapkan belasungkawa kepada keluarga, semoga kuat menghadapi cobaan ini. Kami mendukung kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini," jelasnya, Kamis (16/9).

Iin meyakini Iwan tak terlibat dalam korupsi tersebut. Sebab, Iwan dikenal jujur dan tak pernah terlibat masalah di kantor.

"(Pak Iwan) Jujur, baik, hampir tidak pernah ada masalah, baik dengan pimpinan atau dengan rekannya. Jiwa sosialnya tinggi, orangnya pendiam, termasuk andalan kami di Bapenda," jelasnya.




(aku/ahr)


Hide Ads