8 Terduga Teroris Ditangkap di Riau, Kadensus 88: Ini Bentuk Taaruf

8 Terduga Teroris Ditangkap di Riau, Kadensus 88: Ini Bentuk Taaruf

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Jumat, 16 Sep 2022 15:49 WIB
Kepala Densus 88 Irjen Marthinus Hukom di Solo, Jumat (16/9/2022).
Kepala Densus 88 Irjen Marthinus Hukom di Solo, Jumat (16/9/2022). Foto: Bayu Ardi Isnanto/detikJateng
Solo -

Delapan orang terduga teroris ditangkap Densus 88 Antiteror di Dumai, Riau. Kepala Densus 88 Irjen Marthinus Hukom mengatakan mereka berasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Namun terkait peran mereka dalam aksi terorisme, Marthinus tidak menjelaskan secara detail. Dia juga tak membeberkan apakah jumlah tersebut akan terus berkembang.

"Jaringan JAD. Mereka pasti punya rencana-rencana (tindakan terkait terorisme). (Apakah masih dikembangkan) Itu konsumsi penyidik," kata Marthinus saat dijumpai dalam pengukuhan koperasi para istri eks napiter di Solo, Jumat (16/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar sebelumnya menjelaskan bahwa ada hubungan mereka dengan pengusaha Jawa Tengah pimpinan Abu Yusha dalam sebuah grup Telegram. Namun Kepala Densus 88 mengaku belum mengetahui hal tersebut.

"Saya belum tahu itu," ujar Marthinus.

ADVERTISEMENT

Marthinus juga menjelaskan bahwa penangkapan tersebut tidak sekadar melakukan pemenjaraan fisik. Namun hal tersebut merupakan bagian dari perkenalan atau taaruf.

"Yang jelas penangkapan itu tidak sekadar memenjarakan badan. Penangkapan itu menurut saya, saya sering berkomunikasi dengan saudara saya yang pernah tertangkap dan sekarang dekat dengan saya, bahwa penangkapan adalah bentuk perkenalan, taaruf. Selama ini mungkin mereka tidak kenal dengan kita," katanya.

"Selama ini mereka termarjinalkan, negara harus hadir. Kenapa datang dengan represif? Karena ada gap antara interaksi sosial mereka dengan nilai-nilai hukum, sehingga kita harus melakukan pendekatan hukum. Tapi selepas itu, kita memperbaiki mereka kembali supaya bisa kembali ke masyarakat dengan rasio yang lebih terbuka dengan segala perbedaan. Itu lebih penting dari sekadar penangkapan," pungkasnya.

Sebelumnya, dilansir detikNews, Densus 88 Antiteror Polri menangkap total delapan tersangka teroris di wilayah Dumai, Riau. Kedelapan teroris tersebut merupakan jaringan Anshor Daulah (AD).

"Dilaporkan bahwa telah dilakukan penegakan hukum terhadap 8 orang tersangka Anshor Daulah Dumai, Provinsi Riau," kata Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Kamis (15/9).

Delapan teroris yang ditangkap itu adalah RP, JW alias AJ, II, M, Z, MNS, ITZ, dan MA. Mereka ditangkap pada Rabu (14/9), pukul 07.05 WIB hingga 12.10 WIB.

"Penangkapan dilakukan di Kota Dumai, Provinsi Riau, di 8 lokasi yang berbeda," ucapnya.

Aswin menjelaskan bahwa R merupakan Amir AD di Dumai dan terhubung dalam grup Telegram pengusaha lokal di bawah pimpinan Abu Yusha Jawa Tengah, yakni dengan tujuan membentuk struktur organisasi agar jihad bisa terealisasi.

"(Mereka) Melakukan survei i'dad di area perkebunan sawit Bagan Keladi, Dumai Barat. Beberapa di antaranya merupakan sisa Pok Pak Ngah (MD, Penyerangan Polda Riau 2018)," ujarnya.

(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads