Pengacara Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR, Erman Umar, mengungkap Irjen Ferdy Sambo sempat meminta bawahannya berkumpul di Provos. Hal itu dilakukan Ferdy Sambo pada malam hari usai Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J tewas.
"Iya, jadi siapa lagi kalau bukan Sambo, tapi mungkin Sambo sudah mengatur. (Perkumpulan) malam itu," kata Erman di gedung Bareskrim Polri, demikian dilansir detikNews, Selasa (13/9).
"Ya karena mana bisa ngarang, pasti ada yang membantu, ya itulah mungkin obstruction of justice," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erman mengatakan skenario awal untuk merekayasa kasus kematian Brigadir J dirancang oleh Ferdy Sambo.
"Itu kalau tidak salah itu mungkin di Provos, itu mungkin Sambo yang berperan di situ. Saya tidak ingat betul karena saya tidak baca lengkap ya, karena tebal juga, jadi baru sepintas saya lihat dia pernah, sebelum BAP, itu dikumpulkan," ucapnya.
Rekening Khusus Para Ajudan Ferdy Sambo
Erman juga bicara soal para ajudan Ferdy Sambo memiliki rekening khusus untuk keperluan kedinasan, termasuk untuk kebutuhan rumah tangga. Istri Ferdy Sambo yang akan mentrasnfer sejumlah uang ke rekening-rekening tersebut sesuai kebutuhan.
"Yang menggunakan (rekening) Ibu PC, bukan RR. Kan dia menerima nanti kan, pasti ada rekening lain, nanti dikirim sama Bu PC. 'Nih ada kebutuhan berapa', kan si anu yang menyampaikan kebutuhan di Magelang bulan ini sekian. Nanti PC yang ngirim," ujarnya.
"Nggak tahu (berapa nominalnya). Pokoknya awalnya ratusan, Rp 300 (juta)," sambung Erman.
(sip/sip)