Mayat hangus terbakar di Marina Semarang diduga merupakan seorang PNS Bapenda Kota Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetyo, yang hilang. Di mata pimpinannya, Iwan dikenal sebagai orang yang pekerja keras dan tak ada masalah di kantornya.
"Pak Iwan itu yang saya kenal itu orangnya tekun dalam bekerja kemudian dia juga tipe pekerja keras, tekun dan dengan temannya juga bergaul baik dan tidak ada permasalahan. Di kantor sepertinya sih baik-baik saja yah," kata Kepala Bapenda Semarang Indriyasari atau yang akrab disapa Iin saat dihubungi, Selasa (6/9/2022).
Iin mengaku baru mengenal Iwan pada Januari lalu saat dia menjabat sebagai kepala Bapenda Semarang. Sejak itu, dirinya tak pernah mendengar kabar negatif terkait Iwan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya nggak ada, nggak ada perselisihan juga dengan teman kantor, makanya saya juga heran, hilang itu kemana yah, mudah-mudahan sih di mana pun Pak Iwan berada kondisinya sehat jasmani-rohani," jelasnya.
Saat disinggung terkait adanya dugaan korupsi yang menimpa Iwan, Iin tak bisa berkomentar banyak. Namun, dia membenarkan bila ada surat panggilan untuk Iwan terkait kasus korupsi.
"Kalau surat panggilan memang ditunjukkan kepada pimpinan agar menugaskan Pak Iwan, jadi surat panggilan itu ada," katanya.
Iin tak bisa berkomentar banyak sebab dirinya baru menjabat sebagai kepala Bapenda Semarang. Sedangkan kasus itu terjadi sebelum dirinya menjabat.
"Kasus itu terjadi di tahun berapa ya, sudah tahun yang dulu sejak masih DPKAD (Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah), sehingga saya nggak tahu juga kasusnya, saya nggak tahu kapasitas Pak Iwan sebagai apa," jelas Iin.
Sebagai informasi, Bapenda merupakan pecahan dari DPKAD. Kini, Bapenda berdiri sendiri dan DPKD berubah menjadi badan atau BPKAD. Berdasar situs resmi Bapenda Semarang, badan itu terbentuk tahun 2016 berdasar Peraturan Walikota Semarang Nomor 89 Tahun 2016.
Iin, juga menjelaskan bila Iwan meniti karir kepegawaian sejak Bapenda masih bersatu dengan DPKAD.
"Dulu itu belum Bapenda yah, dulu namanya DPKAD. Dulu kan Bapenda dan BPKAD jadi satu namanya DPKAD. Sejak dulu memang berada di situ Pak Iwan, jadi meniti karir di situ sampai akhirnya Bapenda itu berdiri sendiri kemudian Pak Iwan menjadi salah satu pejabat fungsional di Bapenda," jelasnya.
(sip/sip)