Kasus penusukan yang menewaskan mahasiswa WNA inisial EHL (25) di depan minimarket Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Jogja, Rabu (31/8) malam berlangsung cepat. Begini penuturan saksi mata.
Salah seorang saksi mata, Budi, mengungkapkan kejadian penganiayaan berujung penusukan itu berlangsung sangat cepat, sekitar 10 menit.
"Kejadian berlangsung cepat. Tidak sampai 10 menitan. Sekitar pukul 23.45 WIB," kata Budi saat diwawancarai wartawan, Kamis (1/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengungkapkan, selain kejadian berlangsung cepat, pelaku yang mengenakan masker hitam dan helm, juga sempat bertanya ke Budi.
"'Kamu orang mana?' Tanya dua kali. Tidak berbuat apa-apa dia. Terus pergi ke Indomaret lagi," ungkap Budi.
Ia menambahkan, saat terjadi keributan, dirinya sama sekali tidak mendengar apa pun. Hal itu karena malam itu Jalan HOS Cokroaminoto tengah ramai.
"Hanya lihat bawa senjata (parang)," jelasnya.
Ia mengungkapkan, dirinya baru tahu ada penyerangan setelah ada yang lari dikejar. Dirinya lalu melihat ada orang yang membawa parang sempat akan masuk minimarket.
"Tertutup spanduk. Karena lihat ada yang mau datang. Setelah itu deg-degan langsung saya tutup," ujarnya.
Ia mengatakan, saat kejadian minimarket tersebut memang masih buka. Karena sejak Lebaran tahun ini, minimarket tersebut buka 24 jam nonstop.
"Masih buka. Karena sejak Lebaran buka 24 jam," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa berinisial EHL (25) tewas ditusuk orang tak dikenal di depan minimarket Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Jogja. Korban diketahui merupakan WNA asal Timor Leste.
"Memang awalnya (korban informasi) dari warga negara Timor Leste. Statusnya berkuliah, belajar," kata Kapolresta Jogja Kombes Idham Mahdi saat diwawancarai wartawan di Mapolresta Jogja, Kamis (1/9).
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Ia mengatakan, kedua orang tersebut menghampiri korban. Lantas datang lagi tiga orang yang diketahui kedatangannya setelah dihubungi pengendara mobil.
"Selanjutnya tiga orang tersebut menghampiri dan memanggil salah satu dan diajak bicara. Kemudian pada sekitar pukul 23.30 WIB tiga orang tersebut pergi meninggalkan TKP, disusul dua orang yang mengendarai mobil putih," kata Timbul dalam keterangan tertulis.
Tak berselang lama, datang kembali 10 orang dengan menggunakan kendaraan jenis matik.
"Di CCTV sekitar pukul 23.47 WIB, datang rombongan yang menggunakan motor jenis matik tanpa basa-basi langsung menyerang korban dan teman-temannya menggunakan parang," jelas Timbul.
Akibat serangan itu, EHL mengalami luka parah. Ia mendapatkan luka tusuk.
"Korban mengalami luka tusuk di dada. Setelah kejadian korban masih sempat lari tetapi setelah 300 meter dari TKP kemudian tumbang dan dilarikan ke RS Ludira Husada Tama Jalan Wiratama 4 dengan menggunakan mobil patroli Polsek Tegalrejo dan setelah di rumah sakit korban dinyatakan meninggal," jelasnya.
Selain EHL, Timbul mengatakan, ada dua korban lain yaitu JVG (27) mengalami luka tusuk dan sayatan, dan CDF (29) mengalami luka memar akibat benda tumpul.
Simak Video "Video: Sensasi Gulai Kepala Kambing Hotplate Utuh di Purwokerto"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/rih)