Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiyantoro mempertimbangkan untuk mundur usai timnya dikalahkan Persebaya Surabaya di kandang, Sabtu (27/8) malam. Keputusan untuk mundurnya Seto akan ditentukan sepekan ke depan.
Seto mengatakan faktor sulit menang di kandang menjadi salah satu pertimbangan untuk mundur. Apalagi tiga laga kandang PSS Sleman selalu menelan kekalahan. Keputusannya untuk mundur pun akan ditentukan seminggu ke depan.
"Mungkin ini akan menjadikan sebuah pertimbangan dari saya (untuk mundur), tunggu saja seminggu ke depan," kata Seto, Sabtu (27/8/2022) malam, usai laga melawan Persebaya di Stadion Maguwoharjo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas saya lebih sharing dengan keluarga. Apa pun itu, apakah saya tetap berlanjut di sini atau nggak, keputusannya nanti," lanjutnya.
Eks pelatih PSIM Jogja itu bilang, tiga kekalahan di kandang tidak baik baginya. Hal ini lah yang jadi evaluasi dari manajemen.
"Tapi itu mungkin juga menjadikan evaluasi dari manajemen bahwa dengan hasil tiga (kekalahan kandang) ini juga tidak baik, bisa saja sebelum saya mengeluarkan statement, manajemen yang mengeluarkan statement," ujarnya.
Dari tujuh laga yang sudah dilakoni PSS, sebenarnya penampilan Super Elja di bawah arahan Seto tak buruk-buruk amat. Namun, menurut Seto ada faktor lain yang harus dibenahi.
"Dari sisi permainan tidak begitu masalah tapi ada faktor lain yang harus kita benahi," ungkapnya.
Pertandingan melawan Dewa United pada September mendatang pun akan jadi penentuan bagi Seto. Apakah ia masih bersama PSS atau tidak. Ia pun akan meminta pertimbangan dari keluarga tentang masa depannya di PSS.
"Karena semua dukungan asalnya dari keluarga, istri, anak jadi kita tunggu apakah saya akan mengakhiri atau enggak kita tunggu," sebutnya.
"Kalau saya nanti lawan Dewa masih, berarti kemungkinan masih (melatih PSS)," pungkasnya.
(ahr/rih)