.webp)
Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia telah melakukan survei persepsi publik mengenai kasus yang menjerat Irjen Ferdy Sambo. Hasil survei itu dirilis pada Kamis (25/8/2022).
Dilansir detikNews, survei dilakukan pada rentang 11-17 Agustus 2022 dengan metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Sebanyak 1.229 responden dipilih secara acak melalui nomor telepon. Margin of error survei diperkirakan ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon. Responden merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon.
Adapun survei dilakukan beberapa hari setelah Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka. Diketahui Polri menetapkan Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J pada 9 Agustus.
Dalam survei tersebut responden ditanyai pertanyaan terkait apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah dengar bahwa Brigadir J dituduh melakukan pengancaman dan pelecehan seksual terhadap istri atasannya (Irjen Ferdy Sambo, Kadiv Propam Polri) yang bernama Putri Candrawati?
Hasil survei menyebutkan sebanyak 65,4% responden menjawab tahu, 34,6% menjawab tidak tahu.
Selanjutnya, dari responden yang mengaku tahu Brigadir J dituduh melakukan pengancaman dan pelecehan seksual itu, responden mendapat pertanyaan yang berbunyi: seberapa percaya Ibu/Bapak Brigadir J melakukan pengancaman dan pelecehan seksual terhadap istri atasannya tersebut?
Berikut hasil survei:
- Sangat percaya 1,9%
- Cukup percaya 7,9%
- Kurang percaya 33,8%
- Tidak percaya sama sekali 52,6%
- Tidak tahu/tidak jawab 3,7%
Dari hasil survei itu sebanyak 86,4% responden tidak percaya, sedangkan yang mempercayai Brigadir J melakukan pelecehan seksual sebanyak 9,8%.
"Yang tahu isu ini itu 65%, sebagian masyarakat tidak percaya bahwa Brigadir J melakukan pengancaman dan pelecehan seksual terhadap istri FS," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dikutip dari detikNews, Kamis (25/8/2022).
Untuk masalah motif, dalam survei itu hanya 10% responden yang percaya bahwa Brigadir J tewas dalam baku tembak karena melecehkan Putri Candrawathi. Sedangkan 81,8% responden yakin Brigadir J dibunuh karena alasan tertentu. Adapun 8,2% lainnya tidak menjawab atau menjawab tidak tahu.
(ahr/aku)
