Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PAN Sarifuddin Sudding mengaku mendapatkan informasi mengenai kronologi peristiwa pemicu pembunuhan terhadap Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Hal itu disampaikan dalam rapat Komisi III DPR bersama Kapolri, Rabu (24/8/2022).
Dilansir detikNews, eristiwa tersebut menurutnya terjadi di Magelang. Terdapat rentetan peristiwa yang terjadi antara 2 Juli hingga 8 Juli 2022.
Adapun peristiwa yang dianggap sebagai pemicu itu terjadi pada 7 Juli 2022 sekitar pukul 17.30 WIB. Saat itu asisten rumah tangga di keluarga Sambo, Kuat Ma'ruf memergoki Yoshua sedang keluar dari kamar Putri Candrawathi di Magelang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sudding, pada sore hari itu Kuat Ma'ruf memergoki Brigadir J keluar dari kamar Putri. Brigadir J langsung lari saat ditegur oleh Kuat Ma'ruf.
Kemudian Kuat Ma'ruf disebut mendengar tangis Putri dari dalam kamar. Kuat pun bertanya kepada Putri.
"Mendengar ada tangisan di dalam kamar oleh Putri, didengar oleh Kuat, didengar oleh Susi, lalu kemudian ingin mengkonfirmasi apa yang sedang terjadi, apa yang sedang dialami oleh Putri," jelas Sudding seperti dikutip dari detikNews, Rabu (14/8/2022).
Kemudian Kuat Ma'ruf menyarankan kepada Putri agar melaporkan apa yang dialaminya itu kepada Ferdy Sambo. Malam hari itu juga, pukul 23.00 WIB, Putri menelepon suaminya Ferdy Sambo.
"Lalu Kuat menyarankan ke Ibu agar kejadian ini dilaporkan ke Ferdy Sambo. Malam harinya jam 11 malam, Putri melaporkan apa yang dialami pada sore hari itu ke Sambo lewat telepon. Pada jam 17.30 jelang Magrib, melihat Ibu dalam apa... Kuat melihat Ibu dalam posisi nangis, pakaian acak-acakan dan sebagainya sambil menangis-nangis," kata dia.
Dalam sambungan telepon itu Putri tidak menceritakan peristiwanya secara detail. Putri berjanji akan menceritakannya setelah kembali ke Jakarta.
Keesokan harinya, rombongan tersebut kemudian kembali ke Jakarta. Setelah tiba, Putri lantas menceritakan peristiwa yang terjadi di Magelang.
"Tiba rumah Saguling dikonfirmasi apa yang dialami oleh Ibu, ternyata diceritakan semua apa yang terjadi tanggal 4, tanggal 7 itu. Marahlah si Ferdy Sambo, murka, hilang akal sehatnya sebagai bintang dua, yaitu di luar nalar kita, diajaklah mereka ke Duren Tiga. Di Duren Tiga terjadilah pembunuhan ini yang dilakukan oleh Richard dan juga oleh Sambo. Setelah merasa bahwa dia harkat dan martabat dan kehormatan dia sebagai suami dilecehkan sedemikian rupa," katanya menambahkan.
Dia menjelaskan, kepergian Putri bersama rombongannya ke Magelang bertujuan untuk menengok anaknya yang sedang sekolah di kota itu. Di Magelang mereka menginap di salah satu rumah milik Sambo.
Ferdy Sambo sebenarnya juga sempat menyusul ke Magelang untuk merayakan ulang tahun pernikahannya. Namun dia hanya sehari berada di Magelang dan mendahului kembali ke Jakarta.
Tanggapan Kapolri di halaman berikutnya
Polisi Masih Dalami Motif Sambo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut menyebut apa yang disampaikan Sudding itu banyak yang sesuai. Namun, mengenai motif pembunuhan, Polri masih akan memintai keterangan kepada Putri Candrawathi.
"Dari yang disampaikan beliau ada banyak hal yang memang sesuai, Pak. Namun mohon izin, terkait motif ini, kami sementara sudah mendapatkan keterangan dari Saudara FS, namun kami juga ingin memastikan sekali lagi untuk memeriksa Ibu PC, sehingga nanti yang kami dapat apalagi pada saat posisi beliau sebagai tersangka apakah bisa berubah atau tidak," kata Kapolri.
Selain itu, pihaknya masih mendalami motif Irjen Ferdy Sambo membunuh Brigadir J atau Yoshua Hutabarat. Hal itu diungkap saat rapat bersama Komisi III DPR RI, Rabu (24/8/2022).
Dia menyebut ada masalah kesusilaan yang menjadi pemicu motif Ferdy Sambo dalam melakukan perbuatannya itu.
"Motif ini dipicu adanya laporan dari ibu PC terkait dengan masalah-masalah yang terkait masalah kesusilaan. Jadi mungkin ini juga untuk menjawab bahwa isunya antara pelecehan ataupun perselingkuhan. Ini sedang kami dalami," kata Sigit dikutip dari detikNews, Rabu (24/8/2022).