Serobot Antrean-Pukuli Wanita di SPBU, Anggota DPRD Palembang Dilaporkan

Serobot Antrean-Pukuli Wanita di SPBU, Anggota DPRD Palembang Dilaporkan

Tim detikSumut - detikJateng
Rabu, 24 Agu 2022 14:25 WIB
Penganiayaan di SPBU Palembang.
Pelat nomor mobil anggota DPRD Palembang yang jadi sorotan karena menganiaya wanita di SPBU, 5 Agustus 2022 . Foto: Istimewa
Solo -

Seorang anggota DPRD Palembang berinisial MS diduga memukuli seorang wanita di SPBU gegara tak diberi izin saat menyerobot antrean BBM jenis Pertalite. Aksi penganiayaan itu terekam kamera CCTV dan viral di media sosial. Laporan penganiayaan itu sedang diproses oleh polisi.

Peristiwa itu terjadi di SPBU Jalan Demang Lebar Daun, Ilir Barat I, Palembang pada Jumat (5/8) tiga pekan lalu. Kepada detikSumut, wanita yang menjadi korban pemukulan bertubi-tubi itu menjelaskan kronologi penganiayaan yang dilakukan anggota DPRD Palembang tersebut.

"Kejadiannya itu malam hari, pada 5 Agustus. Mobil itu ibu saya yang bawa. Kami berdua dalam mobil, mau isi minyak," kata Tata pada Rabu (24/8/2022), dikutip dari detikSumut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tata mengatakan, dia dan ibunya saat itu sedang antre BBM jenis Pertalite. Mobil mereka berada di urutan ketiga. Saat mobil Tata dan ibunya hendak maju, tiba-tiba ada mobil mewah berpelat nomor BG 7 UB yang menyerobot antrean.

Mobil mewah dengan pelat nomor dibubuhi tiga bintang itu berhenti tepat di depan mobil Tata dan ibunya. "Dia main-mainkan lampu ke arah kami, kan kami silau. Tapi itu tak kami hiraukan dan kami tetap tak memberikan izin dia untuk menerobos antrean," ujar Tata kepada detikSumut.

ADVERTISEMENT

Lantaran tak diizinkan menerobos antrean, pria pengendara mobil mewah itu membuka jendela dan memaki-maki Tata dan ibunya. Setelah memundurkan mobilnya, pria itu keluar dan menghampiri mobil Tata sambil memaki-maki.

"Terus saya turun. Saya tanya gimana Pak, maksudnya apa memaki ibu saya seperti itu. Dia langsung mukulin saya kayak nggak mikir lagi. Saya di pukulnya di lengan, terus di kepala, bibir, sama jari dipelintir," ungkap Tata.

Beruntung warga segera melerai aksi penganiayaan itu. Tata kemudian melapor ke polisi. Belakangan, rekaman kamera pengawas yang merekam dugaan penganiayaan itu diunggahnya ke media sosial Instagram dan Twiitter.

Awalnya warga sempat menduga pria yang menganiaya wanita itu adalah anggota TNI. Sebab, pelat mobil yang dipakainya berpelat bintang tiga, yaitu BG ***7UB. Namun, setelah ditelusuri, mobil tersebut ternyata milik anggota DPRD Palembang berinisial MS.

Kanit Reskrim Polsek Ilir Barat I Palembang, Iptu Apriansyah, membenarkan adanya laporan terkait dugaan penganiayaan itu. "Laporannya sudah kita terima, sedang diproses," kata Iptu Apriansyah, dikutip dari detikSumut.

Apriansyah juga membenarkan bahwa mobil yang diduga hendak menerobos antrean itu milik anggota DPRD Palembang berinisial MS."Iya, (mobil itu) milik seorang anggota DPRD," tandasnya.




(dil/apl)


Hide Ads