Kapolri Bongkar Sikap Janggal Brigjen Hendra Saat Temui Keluarga Yoshua

Kapolri Bongkar Sikap Janggal Brigjen Hendra Saat Temui Keluarga Yoshua

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 24 Agu 2022 11:44 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit tiba di DPR (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom).
Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit tiba di DPR (Firda Cynthia Anggrainy/detikcom).
Solo -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap sejumlah kejanggalan dalam kasus pembunuhan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J saat Irjen Ferdy Sambo masih menjabat Kadiv Propam Polri. Hal itu disampaikan Kapolri dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI di gedung DPR/MPR, Jakarta, hari ini.

Dilansir detikNews, Rabu (24/8/2022) awalnya Kapolri mengungkap soal intervensi penyidikan dari Divisi Propam Polri. Saat itu Irjen Ferdy Sambo masih menjabat Kadiv Propam Polri. Selain mengintervensi kasus, Div Propam Polri juga disebut menolak permintaan keluarga korban agar Brigadir J dimakamkan secara kedinasan.

"Personel Div Propam Polri menolak permintaan keluarga untuk dilaksanakan pemakaman secara kedinasan, karena menurut personel Div Propam tersebut terdapat syarat yang harus dipenuhi. Dan, dalam hal ini mereka menyatakan ada perbuatan tercela, sehingga kemudian tidak dimakamkan secara kedinasan," kata Sigit di gedung DPR/MPR, Rabu (24/8), dikutip dari detikNews.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolri juga mengungkap adanya intervensi dari Karopaminal Brigjen Hendra Kurniawan, salah satu pejabat tinggi di Divisi Propam Polri. Hendra Kurniawan disebut meminta keluarga korban agar tidak melakukan perekaman saat jenazah Brigadir J tiba.

"Kemudian malam harinya datang personel dari Div Propam Polri yang berpangkat pati atas nama Brigjen Pol Hendra atau Karo Paminal yang menjelaskan dan meminta pada saat itu untuk tidak direkam dengan alasan terkait dengan masalah aib," ungkap Kapolri.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Kapolri juga menyebut Brigjen Hendra Kurniawan menjelaskan soal insiden yang menewaskan Brigadir Yoshua secara detail. Namun, pihak keluarga Brigadir J merasa janggal dengan penjelasan Hendra Kurniawan tersebut.

Oleh sebab itu keluarga Brigadir Yoshua atau Brigadir J kemudian meminta penjelasan terkait CCTV hingga keberadaan ponsel milik Brigadir J.

"Keluarga (Brigadir J) tidak percaya dengan penjelasan yang telah diberikan oleh personel Div Propam Polri tersebut. Beberapa hal ditanyakan, antara lain masalah CCTV di tempat kejadian, hal-hal yang dirasa janggal, kemudian terkait barang-barang korban termasuk HP. Kejanggalan-kejanggalan ini kemudian viral di media dan mendapatkan perhatian publik," terang Kapolri.




(dil/sip)


Hide Ads