Bocah Magelang Tewas Dihabisi Teman, Pelaku Berdalih Ajak Belajar Kelompok

Bocah Magelang Tewas Dihabisi Teman, Pelaku Berdalih Ajak Belajar Kelompok

Eko Susanto - detikJateng
Jumat, 05 Agu 2022 17:34 WIB
Lokasi korban WS ditemukan meninggal di kebun kopi.
Lokasi korban WS ditemukan meninggal di kebun kopi. (Foto: Eko Susanto/detikJateng).
Kab Magelang -

Fakta baru terungkap terkait kasus tewasnya bocah di Magelang, WS (13) di tangan temannya sendiri. Bahwa sehari sebelum mayatnya ditemukan, korban dijemput pelaku dengan dalih diajak mengerjakan tugas.

"(Hari Rabu) Pukul 16.30-17.00 WIB, pelaku ke sini (rumah korban). Alasannya mau mengerjakan tugas. Ya sudah (korban) diajak pergi. Waktu jemput korban itu nembung (pamit) ibunya," kata Kepala Dusun tempat WS tinggal, Sih Agung Prasetyo saat ditemui di rumahnya, Jumat (5/8/2022).

Saat menjemput korban, kata Sih Agung, pelaku tidak menyebutkan nama aslinya.

"Dia datang (menjemput) mengaku Rudin rumahnya Manggung. Alasannya mau belajar kelompok," katanya.

Sih Agung menuturkan, setelah memperoleh kabar jika WS belum pulang hingga malam, kemudian melakukan pencarian. Termasuk mencari informasi mengenai ciri-ciri temannya yang menjemput maupun sepeda motor yang dipakainya.

"Yang jemput cuma satu anak pakai sepeda motor. Kami cek sepeda motornya. Yang lihat banyak kan ada anak-anak. Depan rumah (korban) itu kan ada TPA. Ada yang kenal yang jemput itu," tuturnya.

Saat disinggung soal masalah awal, Sih Agung mengatakan, itu terkait hilangnya handphone milik korban.

"Korban itu kan kehilangan HP. Saya tidak tahu persisnya, terus ketahuan dia itu (pencurinya). Intinya dia (temannya) yang mencuri dan mengakui. Terus hari Rabu sekitar pukul 14.00 WIB, rombongan sekitar 10 anak termasuk si pelaku ke sini (rumah korban). Masih pakai seragam. Intinya minta maaf bahwa sudah mencuri HP," tuturnya.

Sih Agung menuturkan, jika WS beserta keluarganya belum ada satu bulan tinggal di desa tersebut. Sebelumnya, keluarga ini merantau di Jogja dan pindah ke Grabag saat tahun ajaran baru.

"Tahun ajaran baru, dia (keluarga korban) pindah ke sini dan berdomisili sini. Jadi belum ada sebulan. Anaknya menengan (pendiam). Culun, maksudnya nggak ramai seperti teman-temannya. Kalem. Ya anak manis lah," tutur Sih Agung yang juga dalang, itu.

Terkait dengan hukuman terduga pelakunya, katanya, keluarga korban berharap pelaku dihukum seberat-beratnya.

"(harapan) Yang jelas itu pelaku dihukum yang seberat-beratnya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, pelaku penganiayaan terhadap WS (13), bocah asal Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, yang mayatnya ditemukan di kebun kopi ditangkap. Pelaku ternyata merupakan teman korban sendiri.

"Yang jelas untuk sementara ini terduga pelaku baru satu orang sudah berhasil kita amankan dan tadi malam sudah kita lakukan penangkapan dan penahanan terhadap yang bersangkutan," kata Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun kepada wartawan, Jumat (5/8).

Sajarod menyebut mengamankan satu orang pelaku. Pelaku adalah orang yang mengajak korban keluar rumah, Rabu (3/8). Sajarod menyebut pelaku telah mengakui perbuatannya.




(apl/aku)


Hide Ads