Sederet Momen Brigadir J, Bharada E, dan Irjen Sambo Ini Terekam CCTV

Nasional

Sederet Momen Brigadir J, Bharada E, dan Irjen Sambo Ini Terekam CCTV

Tim detikNews - detikJateng
Kamis, 28 Jul 2022 08:51 WIB
Brigadir Yoshua memegang senjata laras panjang di belakang Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
Brigadir Yoshua memegang senjata laras panjang di belakang Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. (Foto: Istimewa)
Solo -

Komnas HAM memeriksa 20 video CCTV dari 27 titik terkait kasus tewasnya Brigadir Nopriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. Sejumlah fakta terungkap dari pemeriksaan tersebut.

Dilansir detikNews, Kamis (28/7/2022), Komisioner Komas HAM Choirul Anam memaparkan hasil temuannya dalam konferensi pers di kantornya kemarin. Anam menjelaskan antara satu video dengan video yang lain memiliki kerangka waktu yang berbeda. Dia kemudian bicara juga soal mekanisme kaliberasi.

Setelah dijelaskan mengenai mekanisme tersebut, Komnas HAM kemudian menonton video tersebut. Video itu memperlihatkan orang di rombongan Irjen Ferdy Sambo serta mobil yang membawa dari Magelang ke Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Barulah kita tonton videonya, tonton videonya bagaimana orang, mobil yang ada dalam video itu dalam kondisi baik semua," ujar dia.

Fakta dan momen Brigadir Yoshua dan Bharada E yang Terekam CCTV

ADVERTISEMENT

Momen Brigadir J Tiba di Rumah Irjen Ferdy Sambo

Anam mengatakan dalam rekaman tersebut, tampak Brigadir J masih dalam kondisi hidup ketika tiba di rumah singgah Irjen Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Termasuk di antaranya, kata Anam, Irjen Sambo bersama istrinya yang tampak tiba di rumah itu.

"Dan di sini terlihat ada Bu Putri, ada Yoshua yang masih hidup, terus ada rombongan lain yang semuanya dalam kondisi hidup, sehat, tanpa kekurangan satu apa pun," ucapnya.

Irjen Ferdy Sambo Tes PCR

Proses tes PCR Irjen Ferdy Sambo pada hari kematian Brigadir Yoshua juga terekam kamera CCTV.

"Termasuk teman-teman banyak yang tanya apakah di CCTV itu ada prosesi PCR? Ada prosesi PCR," kata Anam.

Rekaman CCTV itu menunjukkan fakta kapan, di mana dan siapa saja yang menjalani tes PCR. Anam mengungkap Irjen Ferdy Sambo, istrinya, dan termasuk Brigadir Yoshua menjalani tes PCR sepulang dari Magelang. Untuk diketahui rombongan itu ke Magelang untuk mengantarkan anak Irjen Ferdy Sambo.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, Irjen Ferdy Sambo menjalani tes PCR di rumah pribadi yang ada di Jalan Saguling III. Rumah pribadi Irjen Sambo ini berjarak sekitar 700 meter dari rumah singgah yang menjadi TKP penembakan.

Bharada E juga jalani tes PCR

Anam menjelaskan Bharada E juga bersama rombongan Irjen Ferdy yang melakukan perjalanan dari Magelang ke Jakarta. Bharada E juga terekam melakukan tes PCR.

Komnas HAM Cek 20 CCTV

Komnas HAM diperlihatkan 20 video rekaman CCTV yang diambil dari berbagai titik sepanjang dari Magelang hingga area Duren Tiga, Jakarta.

"Termasuk juga sampai RS Polri Kramat Jati," kata Anam.

"Apa yang paling penting dalam video ini, di area Duren Tiga, video merekam ada Irjen Sambo, ada rombongan dari Magelang. Jadi Irjen Sambo masuk duluan, setelah sekian waktu terus ada rombongan baru pulang dari Magelang," ujar dia.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...

Komnas HAM Nyatakan 20 CCTV yang Dicek Tak Diedit

"Video itu dijelaskan secara scientific. Satu apakah video itu kalau bahasa umumnya, apakah ada editing atau tidak. Tadi dijelaskan nggak ada, secara scientific. Nggak ada, secara scientific," kata Anam.

Anam juga menjelaskan soal kerangka waktu yang berbeda satu video dengan yang lain. Dia membeberkan mengenai mekanisme kaliberasi.

Soal CCTV Rusak di TKP Rumah Irjen Ferdy Sambo

"Minggu depan kita akan ketemu lagi dengan tim Siber dan Labfor untuk memastikan itu, kalau rusak (CCTV rumah Ferdy Sambo) kenapa misalnya rusak, bisa ditarik atau kah tidak, bisa ngerekam ataukah tidak dan sebagainya. Minggu depan itu bagian yang akan kami dalami dengan Labfor dan Siber," kata Anam.

Anam menuturkan masih ada sejumlah proses di Siber dan Labfor Polri yang belum selesai dilakukan. Untuk itu, Komnas HAM, kata Anam, menunggu tim Siber dan Labfor menyelesaikan proses tersebut. Anam kemudian menjelaskan alasannya harus menunggu proses itu rampung.

"Kalau itu dipaksakan kami periksa secara prosedur hukumnya juga nanti akan lemah, maka-nya ya udah kami ngasih kesempatan pada teman-teman di Siber maupun Labfor untuk menyelesaikan prosedur hukumnya, minggu depan akan ketemu sama kami untuk menindaklanjuti lagi. Jadi ada prosesi Siber dan digital forensic untuk kedua kalinya minggu depan," tuturnya.



Hide Ads