Polisi mengungkap penembakan istri anggota TNI di Semarang diduga bermotif asmara, yakni Kopda Muslimin atau Kopda M punya pacar. Kopda Muslimin yang diduga dalang penembakan istrinya itu diketahui sempat mengajak pacarnya melarikan diri.
"Jadi ada delapan saksi yang kita periksa di antaranya saksi W, itu pacarnya, jadi yang bersangkutan (Kopda M) lari setelah melakukan kegiatan ini tapi pacarnya tidak mau, jadi motifnya itu," kata Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Semarang, Senin (25/7/2022).
Kopda Muslimin diketahui menghilang seusai istrinya menjadi korban penembakan. Terakhir, Kopda Muslimin sempat mengantar istrinya ke rumah sakit dan disebut memberikan uang kepada eksekutor tak jauh dari rumah sakit tempat istrinya dirawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian setelah dilakukan penembakan korban dibawa ke rumah sakit. Di rumah sakit suami korban melakukan peneleponan kepada eksekutor dengan dilakukan untuk memperoleh transaksi hasil pelaksanaan kegiatan," katanya.
Saksi juga mengungkap Kopda Muslimin telah lama merencanakan pembunuhan. Selain aksi penembakan, Kopda Muslimin juga sempat menyuruh orang untuk meracuni dan melakukan pembunuhan istrinya di rumahnya.
"Jadi sebelumnya itu satu bulan yang lalu keterangan dia, keterangan yang belum kita cross check, dia sudah memerintahkan Babi (Sugiono, eksekutor penembakan) untuk meracun, yang kedua mencuri, jadi pura-pura mencuri yang jelas targetnya itu istrinya mati. Kemudian yang ketiga dia menggunakan santet, tapi belum kita cross check pada suami, masih dalam pencarian," jelas Ahmad Luthfi.
Sebagai informasi, korban penembakan adalah istri Kopda Muslimin, inisial RW (34). Dia ditembak di depan rumahnya, Jalan Cemara 3, Padangsari, Banyumanik, Semarang, Senin (18/7). Dia ditembak siang hari usai menjemput anaknya pulang sekolah.
(rih/aku)