Casiri (33), pria asal Desa Kluwih, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang ini kini harus mendekam di tahanan. Dia harus mempertanggungjawabkan dugaan pembunuhan yang dilakukannya terhadap Waryanah, nenek berusia 70 tahun yang masih tetangganya sendiri.
Pembunuhan tersebut terbongkar saat mayat Waryanah ditemukan pada Rabu (13/7) malam sekitar pukul 23.30 WIB, di bawah jembatan Sigorek, Desa Kemijeng, Kecamatan Subah.
Polisi lantas menyelidiki penemuan mayat tersebut. Kecurigaan polisi mengarah pada Casiri yang merupakan tetangga korban. Setelah ada bukti-bukti yang cukup, polisi lantas menangkap Casiri di rumah pada Sabtu malam (17/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini beberapa fakta terkait dengan pembunuhan tersebut.
1. Berawal dari Cekcok
Pembunuhan terhadap nenek renta itu terjadi pada Senin (11/7). Saat itu, Waryanah sedang mencari daun cengkih kering ke kebun-kebun warga yang menjadi mata pencahariannya sehari-hari.
Saat itu, korban tengah mengambil daun cengkih kering di pekarangan milik pelaku. Ternyata, pelaku keberatan nenek tua itu mengambili daun cengkihnya.
Pada saat itu korban datang dan ketemu tepat di belakang rumah tersangka, saat tersangka akan mandi. Saat itu ada komunikasi dengan kata-kata bahasa Jawa 'Mbah, jangan ambil sesuatu di situ' (Nek, jangan ambil sesuatu di situ)," kata Kapolres Batang AKBP M Irwan Susanto
Teguran tersebut akhirnya berujung pada cekcok keduanya.
2. Dipukul dengan Tangan Kosong
Pada awalnya korban memilih tidak menanggapi kata-kata pelaku. Namun karena terus diulang, dia pun menanggapi sehingga keduanya terlibat cekcok yang panas.
Pelaku lantas tidak bisa menahan emosinya. Dia pun memukul nenek tua itu di bagian tengkuk.
"Dipukul dengan tangan kosong pada bagian tengkuk sebelah kanan. Setelah itu korban terjatuh. Pada saat terjatuh, tersangka bingung dan memeriksa nadi, menurut tersangka, nadi sudah tidak ada," kata Irwan.
3. Mayat Dimasukkan Karung
Melihat nenek tua itu tewas, korban lantas berinisiatif untuk membuangnya. Agar tidak ketahuan, dia mengambil karung dan memasukkan mayat nenek tua itu ke dalamnya.
Mayat itu lantas dibuang di dibawa ke Jembatan Sigorek, Desa Kemijeng, Kecamatan Subah, yang berjarak sekitar 15 kilometer.
Warga lantas menemukan mayat itu beberapa hari berikutnya.
Fakta berikutnya di halaman selanjutnya