Modus Jaringan Predator Seks Anak, Polda DIY: Cari Korban Via Medsos

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Rabu, 13 Jul 2022 19:28 WIB
Polda DIY jumpa pers kasus predator seksual anak atau pedofilia, Rabu (13/7/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng
Sleman -

Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus mendalami jaringan predator seksual anak atau pedofilia yang telah mereka ungkap. Hasil pemeriksaan sementara, modus jaringan para pelaku adalah mencari calon korban lewat media sosial.

Direktur Ditreskrimsus (Dirreskrimsus) Polda DIY Kombes Pol Roberto Gomgom Manorang Pasaribu mengatakan pihaknya masih menelusuri terkait dari mana pelaku kasus kejahatan terhadap anak, eksploitasi dan distribusi materi pornografi, dan kesusilaan korban anak melalui jaringan medsos dan media online itu, bisa mendapatkan nomor WhatsApp korban-korbannya. Roberto menyebut informasi sementara bahwa nomor-nomor itu awalnya tersebar di grup Facebook.

"Kalau untuk sumber pertama kali nomor ini bisa beredar ini masih kita lakukan pendalaman. Apalagi untuk barang bukti masih di laboratorium digital forensik, nanti kita sampaikan," kata Roberto saat jumpa pers di Mapolda DIY, Sleman, Rabu (13/7/2022).

Dirreskrimsus Polda DIY Kombes Pol Roberto Gomgom Manorang Pasaribu, Rabu (13/7/2022). Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng

Roberto menjelaskan bahwa nomor-nomor tersebut sudah beredar di satu grup Facebook tertutup yang memiliki 91 ribu anggota. Di mana dalam grup tersebut khusus membahas dan mendistribusikan nomor-nomor telepon yang diduga korban anak.

"Yang jelas seluruh nomor ini beredar di grup Facebook yang sudah kami sampaikan sebelumnya. Dan beberapa dari tersangka yang sudah kita tangkap saat ini itu merupakan member dari grup Facebook tersebut," ujarnya.

"Jadi caranya mereka masuk dulu ke dalam grup Facebook, dari situ akan di-share link untuk close akun WhatsApp yang mereka nanti bisa berbicara atau menukar informasi yang ada," lanjut Roberto.

Menurut Roberto, para pelaku memahami jika percakapan melalui grup Facebook kemungkinan besar akan mudah terendus.

"Karena mereka memahami ketika mereka harus sharing informasi melalui grup Facebook itu kemungkinan besar untuk terungkap lebih cepat dibanding ketika mereka melakukannya melalui percakapan yang bersifat close group," imbuhnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya




(rih/aku)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork