"Di Resimen Pelopornya, dia sebagai tim penembak nomor 1, kelas 1, di Resimen Pelopor. Ini yang kami dapatkan," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto saat jumpa pers di kantornya, Selasa (12/7).
Budhi mengungkap Bharada E juga merupakan pelatih di Resimen Pelopor tersebut. "Jadi kebetulan, sebagai gambaran informasi, kami juga melakukan interogasi terhadap komandan Bharada RE (Bharada E), bahwa Bharada RE ini sebagai pelatih vertical rescue," katanya.
Dalam baku tembak yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam yang terletak di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, itu, Brigadir Yoshua melepaskan tujuh tembakan. Sementara Bharada E menembak sebanyak lima kali.
Budhi juga menjelaskan Bharada E saat baku tembak itu menggunakan senjata Glock 17 dengan magasin maksimum 17 butir peluru. Tim Polres Jaksel, lanjut Budhi, menemukan barang bukti sisa 12 peluru dalam magasin tersebut.
"Perlu kami sampaikan bahwa yang bersangkutan sebagai saksi karena sampai saat ini kami belum menemukan satu alat bukti pun yang mendukung untuk meningkatkan statusnya sebagai tersangka," kata dia.
Baca juga: Bharada E Bukan Penembak Biasa |
Dalam wawancara sebelumnya, Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan terkait posisi Bharada E membuatnya lolos dari rentetan tembakan Brigadir Yoshua.
"Kan posisi dia lebih tinggi dan dia posisinya dalam keadaan yang terlindungi," kata Ramadhan kepada wartawan, Selasa (12/7).
(sip/mbr)