Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah, KH Muhammad Mukhtar Mukthi meminta kepolisian tidak menangkap anaknya, MSAT yang menjadi DPO kasus pencabulan. Kiai Mukhtar berdalih, bahwa dalam kasus ini putranya hanya menjadi korban fitnah saja.
Permintaan sang kiai itu seperti tergambar dalam sebuah video yang viral di aplikasi perpesanan. Video tersebut direkam ketika proses negosiasi saat polisi hendak menangkap MSAT.
Dalam video tersebut terlihat sang kiai di hadapan ratusan jamaah bersama Kapolres Jombang AKBP Nurhidayat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk keselamatan kita bersama, untuk kejayaan Indonesia Raya, fitnah ini masalah keluarga. Untuk itu, kembali lah ke tempat masing-masing, jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini," kata Kiai Mukhtar dalam video seperti dikutip dari detikJatim, Selasa (5/7/2022).
"Semuanya itu adalah fitnah. Allahu Akbar, cukup itu saja!," lanjut Kiai Mukhtar.
Mendengar apa yang disampaikan oleh sang kiai, Kapolres Jombang AKBP Nurhidayat terlihat menganggukkan kepala. Kemudian ratusan jemaah langsung mengucapkan takbir. Mereka meneriakkan takbir berkali-kali.
Kapolres Jombang AKBP Moh Nurhidayat menyebut, video yang beredar merupakan momen dirinya bernegosiasi dengan Kiai Mukhtar pada Minggu (3/7) sekitar pukul 21.15 WIB. Saat itu, dia yang masuk seorang diri memakai kopiah dan berseragam lengkap. Ia ditemui Kiai Mukhtar dan ratusan jemaah Shiddiqiyyah.
Lokasi negosiasi di kediaman Pengasuh Ponpes Shiddiqiyyah yang biasa dipakai Kiai Mukhtar menyampaikan tausiyah kepada para jemaahnya. Yaitu di Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah, Desa Losari, Ploso, Jombang.
Nurhidayat mengatakan, dalam posisi itu ia tak ingin berdebat banyak saat Kiai Mukhtar sedang berbicara. Hal ini dilakukan karena situasinya tengah rawan. Ia tengah dihadapkan dengan ratusan jemaah yang mudah diprovokasi.
"Saya pikir negosiasi di ruangan khusus, ternyata saya dihadapkan ke jemaah yang mudah diprovokasi. Sangat rawan sekali, makanya saya tidak berdebat lama," kata Nurhidayat kepada detikJatim, Senin (4/7/2022).
"Kalau di ruangan khusus, saya bisa menyampaikan panjang lebar. Makanya di dalam video itu saya hanya menyampaikan satu pesan kepada Mbah Yai (Kiai Mukhtar) secara beretika," imbuhnya.
(apl/rih)