Polisi menangkap pembunuh pria yang ditemukan di tengah kebun salak Gading Kulon, Donokerto, Turi, Sleman, DIY, Rabu (15/6) pagi. Pembunuh pria yang diketahui bernama Widodo Bowo Purnomo (49) itu masih di bawah umur, inisial HH (17) warga Turi, Sleman.
Dirangkum dari liputan detikJateng, Kamis (16/6/2022), berikut ini sederet fakta di balik kasus pembunuhan pria di kebun salak oleh anak di bawah umur tersebut.
1. Pelaku Ditangkap
Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rony mengatakan, HH (17) ditangkap di rumahnya. Kini dia ditahan di Polres Sleman. "Pelaku anak (di bawah umur). Dilakukan penangkapan di rumah yang bersangkutan," kata Rony saat konferensi pers di Mapolres Sleman, Kamis (16/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi juga menyita sejumlah barang bukti, yaitu celurit sepanjang 30 sentimeter, sejumlah pakaian, sepatu boots, dan tanaman cabai.
2. Motif Pembunuhan
Menurut Wakapolres Sleman Kompol Tony Priyanto, HH (17) membunuh korban dengan celurit. Motifnya, kata Tony, pelaku kesal karena korban diduga mencuri cabai di sawah saudaranya.
"Pelaku membacok korban dengan celurit hingga korban meninggal. Pelaku kesal karena korban mencuri cabai," kata Tony, Kamis (16/6).
3. Cabai sering Dicuri
Kompol Tony mengungkapkan, kasus itu berawal saat saudara pelaku yang berinisial S bercerita soal cabai di sawahnya sering dicuri. Pada Selasa (14/6) sekitar pukul 21.00 WIB, HH menawarkan diri ikut ke sawah S untuk mengadang pencuri.
Pada Rabu (15/6) pukul 04.00 WIB, HH dijemput S dan berboncengan menuju sawah. "HH sudah membawa celurit untuk melukai korban karena merasa kesal. HH bawa celurit tanpa sepengetahuan S," ungkap Tony.
4. Menyergap Korban
Sekitar 30 menit kemudian, pelaku melihat korban datang ke sawah itu dan memetik cabai. Pelaku dan S kemudian keluar dari persembunyian, mengendap-endap ke sawah. Korban yang terkepung berusaha melarikan diri.
Namun, pelaku mengejar dan menyabetkan celuritnya. "Menyabetkan celurit ke korban sebanyak 6 kali. Dua kali tidak kena, 4 kali mengenai tubuh korban," kata Tony.
5. Masuk Kebun Salak
Tony menambahkan, saat itu pelaku juga sempat menarik baju korban. Namun, korban dapat lolos dan kabur masuk ke kebun salak.
"HH dan S tidak melakukan pengejaran. Mereka kemudian kembali dan memberitahukan kepada tokoh warga setempat," imbuh Tony. Sekitar pukul 08.00 WIB, jasad korban ditemukan oleh seorang warga.
Kabar itu kemudian dilaporkan oleh adik korban ke Polsek Turi. "Korban (ditemukan) muka pucat badan menyandar tapi tidak bergerak," ujar Tony.
(dil/dil)