Geger Drama Cinta Segitiga Berujung Maut di Kulon Progo

Terpopuler Sepekan

Geger Drama Cinta Segitiga Berujung Maut di Kulon Progo

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 15 Mei 2022 06:58 WIB
Pembongkaran makam korban penganiayaan oleh selingkuhan istri di Kulon Progo, Kamis (12/5/2022).
Pembongkaran makam korban penganiayaan oleh selingkuhan istri di Kulon Progo, Kamis (12/5/2022). (Foto: Jalu Rahman Dewantara/detikJateng)
Solo -

Pria asal Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Ngatiman alias Proyo (38) tewas di tangan selingkuhan istrinya T, yakni SR alias K (45). Polisi mengungkap peristiwa ini berawal dari perkelahian usai korban memergoki istrinya bermesraan dengan pelaku.

Korban tewas pada Rabu (4/5) malam tapi baru diketahui polisi pada Minggu (8/5) setelah mendapat laporan dari warga. Warga melapor tentang kematian korban dengan luka-luka akibat penganiayaan.

"Dalam pemeriksaan, saksi SR alias K menerangkan bahwa benar pada 4 Mei 2022 sekira pukul 20.00 WIB, (SR alias K) datang ke rumah T, istri Ngatiman alias Proyo. Kedatangnya tersebut karena adanya hubungan asmara antara K dan T. Saat itu K mengetahui Proyo tidak ada di rumah," jelas Kasi Humas Polres Kulon Progo Iptu I Nengah Jeffry, Senin (9/5).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka (T dan K) terpergok oleh Proyo dan terjadilah cekcok mulut dan perkelahian antara korban (Proyo) dengan pelaku. Pelaku sempat mendorong atau menghantamkan Proyo ke batang pohon kelapa di belakang rumah tersebut hingga kepala Proyo terbentur," imbuh Jeffry.

Diwawancara terpisah, pelaku mengaku menjalin hubungan gelap dengan istri korban selama tiga bulan belakangan. K mengaku sudah menjalin hubungan asmara saat masih sama-sama lajang. Mereka pernah berpacaran selama setahun.

ADVERTISEMENT

Namun, K akhirnya meninggalkan T dengan alasan pergi bekerja untuk mencari modal nikah. Sepeninggal K, akhirnya T menjalin hubungan dengan korban dan akhirnya menikah.

Polisi telah menggelar rekonstruksi untuk mengungkap kasus ini pada Selasa (10/5). ada 19 adegan yang diperagakan pelaku dimulai dengan kedatangannya ke rumah korban.

Pelaku mengendap-endap ke samping rumah kemudian memasukkan kertas berisi kode kedatangannya lewat ventilasi.

Keduanya lantas duduk bersama di emperan belakang rumah tersebut dan bermesraan.

Tak lama kemudian, datang korban dari arah pekarangan belakang rumah. Dari kejauhan korban menyorot aktivitas istrinya dengan pelaku menggunakan lampu senter lalu meneriakinya.

Selanjutnya korban mendatangi dua orang itu. Sempat terjadi cekcok antara korban dengan pelaku. Adu fisik pun tak bisa terhindarkan.

Selain olah TKP, polisi juga membongkar makam korban di TPU Ngede, Kelurahan Hargomulyo, pada Kamis (12/5). Jenazah korban diautopsi oleh tim forensik dari RS Bhayangkara Polda DIY.

Hasil sementara autopsi, ditemukan luka tindak kekerasan di tubuh korban.

"Terkait kegiatan pemeriksaan autopsi korban bersama tim dari rumah sakit Bhayangkara Polda DIY, untuk hasil sementara secara lisan memang adanya kekerasan sebelum terjadinya kematian korban," ungkap Kanit IV Satreskrim Polres Kulon Progo, Ipda Tri Romadhon Astanu, Kamis (12/5).

Istri juga sudah buka suara soal kematian Proyo. Dia mengaku hanya bersahabat dengan pelaku.

"Ya karena sudah ketangkap orangnya yang sudah aniaya suami saya, semoga saja dengan kejadian ini suami saya bisa tenang di sana dan orang yang sudah menganiaya suami saya mendapatkan hidayah-Nya," ucap T saat ditemui wartawan di rumahnya, Kamis (12/5).

T bercerita peristiwa tragis yang merenggut nyawa suaminya ini bermula saat ia bersama pelaku, sedang berduaan di belakang rumah. Namun keduanya dipergoki oleh korban yang datang tiba-tiba dari arah pekarangan.

Terbakar api cemburu, korban pun marah-marah dan meneriaki keduanya. Adu mulut terjadi antara korban dengan pelaku. Sementara TS masuk ke dalam rumah.

"Cekcok ya karena ada suatu hubungan, terus kan mungkin suami saya cemburu, ya saya nggak tahu kronologinya seberapa dalam pertengkaran itu, tapi yang jelas waktu itu saling mengatai, setelah itu kayaknya ada berantem," jelasnya.

"Waktu itu berantemnya di belakang rumah. Habis itu pergi, setelah itu saya dapat kabar suami saya sudah meninggal di lokasi," imbuh T.




(sip/sip)


Hide Ads