Tangis Para Ibu ABG yang Dibekuk Polisi Gegara Tawur Sarung Semarang

Tangis Para Ibu ABG yang Dibekuk Polisi Gegara Tawur Sarung Semarang

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 08 Apr 2022 20:41 WIB
Momen belasan remaja sungkem ke ibu usai diciduk polisi gegara tawur sarung di Semarang, Jumat (8/4/2022).
Momen belasan remaja sungkem ke ibu usai diciduk polisi gegara tawur sarung di Semarang, Jumat (8/4/2022). (Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Semarang -

Sebanyak sebelas remaja diamankan karena melakukan tawuran jelang sahur di Kota Semarang, Jawa Tengah. Mereka beraksi di jalan raya dengan senjata sarung setelah dipicu saling tantang di media sosial.

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Lumbantoruan mengatakan peristiwa terjadi di traffic light Jalan Supriyadi, Pedurungan, Semarang sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi.

"Kejadian tawuran antara anak-anak menjelang sahur. Terjadi di wilayah Polsek Pedurungan," kata Donny di Mapolsek Pedurungan, Jumat (8/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam jumpa pers tersebut para ibu dari 11 remaja itu ikut dihadirkan. Suasana haru saat para remaja sungkem kepada ibunya. Beberapa ibu tampak menangis menyesali perbuatan anaknya. "Kok iso to, Nang (kok bisa, Nak)," kata seorang ibu dengan nada sesal.

Para remaja itu bersimpuh dan menenggelamkan kepalanya di pangkuan sang ibu yang duduk di kursi panjang. Mereka saling berpeluk dan menangis.

ADVERTISEMENT

Kanit Reskrim Polsek Pedurungan, AKP Jumani, menambahkan tawuran ini berawal saat salah satu kelompok mengunggah foto di media sosial. Foto itu kemudian mendapat respons tantangan dari kelompok lainnya untuk bertemu di traffic light Supriyadi.

"Yang diamankan adalah dari dua kelompok yang tawuran. Berawal foto upload di medsos, kelompok lain nantang. Bertemu di lampu merah Supriyadi. Kami dari opsnal unit Resrikm yang melakukan patroli melihat ada kerumunan ternyata tawuran," kata Jumani.

"Kita lakukan restorative justice," imbuh Donny.

Sementara itu salah seorang ibu dari pelaku tawuran, Riyana (49) meminta maaf karena anaknya melakukan perbuatan meresahkan. Dia bercerita padahal tidak biasanya putranya keluar malam hari.

"Akan lebih saya awasi. Padahal biasanya tidak pergi malam mala. Ini juga bapaknya sakit, anaknya kelas 3 SMK mau ujian," ujar Riyana.




(alg/sip)


Hide Ads