"Di kamar mandi nemu surat. Saya tanya 'kok ada kayak rajah tulisan Arab ada nama saya. Dia bilang 'bukan, aku tidak pernah musyrik'," ujar Donny di sela rekonstruksi yang juga disaksikan jaksa dan pengacara, Kamis (7/4/2022).
Proses rekonstruksi berlangsung di beberapa lokasi mulai Polda Jateng, kemudian di minimarket daerah Sukun Banyumanik lalu ke sebuah hotel di Jalan dr Wahidin.
Hotel tersebut berkonsep garasi mobil di lantai bawah dan ada kamar di lantai atasnya.
Setelah parkir dan garasi mobil ditutup, keduanya ke kamar. Saat itulah Donny mengaku sempat melihat surat itu di kamar mandi.
Namun menurutnya bukan hal tersebut yang membuatnya membunuh Sweetha. Ia mengaku panik saat terus ditanya keberadaan anak Sweetha, Muhammad Faeyza (4) yang sudah dia bunuh di rumahnya di Rembang.
"Terus dia tanya soal anaknya," kata Donny.
Diberitakan sebelumnya, terdapat 30 adegan diperagakan dalam rekonstruksi hari ini. Kegiatan ini untuk mengungkap fakta pembunuhan Bidan Sweetha pada 7 Maret 2022. Bidan Sweetha dihabisi karena menanyakan keberadaan anaknya yang dititipkan kepada pelaku sejak akhir tahun 2021.
Donny yang ternyata sudah beristri membawa anak Bidan Sweetha ke rumahnya di Rembang. Kepada istrinya, Donny mengaku anak Swettha sebagai anak yatim piatu. Nahas, anak Sweetha justru mengalami penyiksaan dan dibiarkan kelaparan hingga meninggal. Tanggal 19 Februari 2022 jenazah anak tersebut dibuang dari jembatan Susukan Tol Semarang-Bawen KM 425.
(sip/ams)