6 Fakta Dugaan Perampokan Tewaskan Sekuriti Studio Foto di Semarang

Round-Up

6 Fakta Dugaan Perampokan Tewaskan Sekuriti Studio Foto di Semarang

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 30 Mar 2022 06:31 WIB
Dugaan pembunuhan penjaga malam studio foto di Semarang, Selasa (29/3/2022).
Dugaan pembunuhan penjaga malam studio foto di Semarang, Selasa (29/3/2022). Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng
Semarang -

Kasus dugaan perampokan terjadi di salah satu studio foto dan toko kamera di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sekuriti atau penjaga malam studio foto, Supriyono (37), ditemukan tewas di lokasi kejadian.

Berikut ini fakta-fakta peristiwa di Jalan Diponegoro, Gajahmungkur, Kota Semarang, yang diketahui pada Selasa (29/3/2022) itu.

1. Diketahui pagi hari

Kakak korban, Eko Supriyanto (45), mengaku mendapat informasi adiknya tewas di pagi hari.

"Jam 7 sampai jam 8 tadi pagi dikasih tahu kalau di Lempong ada kasus pembunuhan ternyata adik saya," kata Eko kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (29/3).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko mengungkap Supriyono sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam di studio foto itu. Pria yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian itu mengaku belum bisa melihat jenazah adiknya secara langsung.

"Kalau lukanya kurang paham, karena tidak boleh mendekat sama pihak berwajib," ujarnya.

ADVERTISEMENT

2. Korban alami luka tusuk

Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lombantoruan menyebut korban mengalami luka tusuk.

"Dari penyelidikan awal kita temui adanya tanda-tanda tusukan pada korban kemudian kita temui juga ada barang bukti terkait pisau yang diduga digunakan untuk menusuk," kata Donny di lokasi kejadian, Selasa (29/3).

"Korban sehari-hari bertugas sebagai sekuriti untuk mengawasi Focus dan Jurnas ini, sekeliling kompleks," lanjutnya.

Disebutkan studio foto itu sebenarnya sudah tidak aktif. Selain studio foto dan toko kamera, ada juga warung steak tempat korban ditemukan tewas.

3. Barang di studio foto hilang

Sejumlah barang di studio foto tempat penemuan mayat Supriyono dilaporkan hilang.

Salah seorang pegawai, Wahyu (33), menyebut pelaku mengambil barang dari satu lokasi saja. Menurutnya, lokasi itu merupakan tempat penyimpanan barang yang terbilang mahal.

"Kayaknya yang nyuri juga sudah tahu lokasinya juga yang diambil juga cuma satu lokasi, sudah tahu tempatnya yang mahal mana," ujar Wahyu saat ditemui di lokasi, Selasa (29/3).

Pelaku perampokan diduga masuk ke toko kamera melalui area toilet di lokasi. Sebab, terlihat ada satu lubang yang seukuran dengan lingkar pinggang orang dewasa.

Saat pertama kali ditemukan jasad korban, pintu toko kamera juga masih tertutup rapi dengan alarm yang dipastikan masih menyala.

"Jalannya kok juga tahu lewat belakang situ," ucap Wahyu.

Wahyu mengaku belum mengetahui detail barang yang hilang. Namun, diprediksi mencapai ratusan juta rupiah.

"Ini prediksinya nih kurang lebih Rp 200 juta, itu kamera, sama tas, sama lensa. Kalau detailnya sih belum pasti," jelasnya.

4. Dugaan perampokan

Donny sendiri menyebut pihaknya mendapat laporan sekitar pukul 06.15 WIB. Diduga tewasnya Supriyono berkaitan dengan perampokan di studio foto.

"Dugaan kita adanya upaya untuk perampokan (pasal) 365," jelasnya.

5. Polisi temukan barang diduga milik pelaku

Polisi menemukan sejumlah barang di lokasi kejadian. Diduga barang-barang itu milik pelaku yang tertinggal di lokasi.

"Ada alat las, terus juga ada barang-barang tersangka yang diduga tertinggal sejumlah satu ransel dengan segala peralatan isinya," kata Donny.

Barang yang ditemukan antara lain adalah obeng, alat las, dan sebuah ransel. Polisi juga menemukan pisau yang diduga digunakan untuk menusuk korban.

"Ketinggalan dari pelaku ada pisau yang digunakan diduga untuk menusuk, kemudian ada alat las ada tas berisi obeng dan lain-lain, ada ransel," ujarnya.

6. Periksa saksi

Polisi masih menyelidiki kasus dugaan perampokan dan tewasnya sekuriti studio foto di Semarang bernama Supriyono (37) itu. Setidaknya, sudah tiga orang saksi yang diperiksa.

"Saksi yang akan kita periksa ada tiga orang sementara," lanjut Donny.

Pantauan detikJateng di lokasi, Selasa (29/3) pagi terlihat tim Inafis melakukan olah TKP. Satu ekor anjing pelacak dikerahkan dan TKP dipasangi garis polisi.

Korban baru dievakuasi sekitar pukul 09.35 WIB. Polisi membawa jenazah korban ke RSUP Dr Kariadi untuk dilakukan autopsi.




(rih/rih)


Hide Ads