Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah memberikan trauma healing kepada keluarga bidan Sweetha Kusuma Gatra Subardiya (32). Orang tua dan putra pertama Sweetha diberikan trauma healing pascaterbongkarnya kasus pembunuhan Sweetha dan anaknya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan trauma healing dilakukan dengan menggandeng psikolog dan dilakukan di rumah Sweetha di Sleman, DIY.
"Salah satu program yang dilakukan oleh SDM Polri itu melaksanakan pendampingan kepada korban-korban kejahatan dan lain sebagainya. Makanya kami koordinasi dengan SDM Polda Jateng untuk memberikan trauma healing pada pihak keluarga korban khususnya," jelas Djuhandhani dalam keterangan video yang diperoleh detikJateng, Selasa (22/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menjelaskan proses trauma healing tersebut dimulai Senin (21/3) kemarin dan akan terus berlanjut sampai keluarga bisa tenang pascatragedi yang menimpa Sweetha.
"Ini sudah berjalan dan kami akan melaksanakan ini sampai benar-benar berkelanjutan, kita yakinkan pihak keluarga sudah siap," jelasnya.
Untuk diketahui, Sweetha dan anaknya, Muhammad Faeyza Alfarisqi (4) merupakan korban pembunuhan sadis Dony Christiawan Eko Wahyudi (31) dan mayatnya dibuang di bawah jembatan Susukan Tol Semarang-Bawen. Dony merupakan kekasih Sweetha dan ternyata dia masih terikat perkawinan dan memiliki satu anak.
Hari ini pihak keluarga menjemput jenazah Sweetha dan anaknya di RS Bhayangkara, Semarang. Keduanya akan dimakamkan di makam keluarga di Sleman dalam satu liang lahad.
"Dimakamkan di Sleman. Di pemakaman keluarga. Insyaallah satu liang," kata kerabat korban, Andre, di RS Bhayangkara, hari ini.
(rih/sip)