Tilap Uang Haji Rp 900 Juta, Staf Bank Syariah Dilaporkan ke Polda Jateng

Tilap Uang Haji Rp 900 Juta, Staf Bank Syariah Dilaporkan ke Polda Jateng

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 11 Mar 2022 19:43 WIB
Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro  di Polresta Solo, Senin (1/11/2021).
Direskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro. (Foto: Ari Purnomo/detikJateng)
Semarang -

Nasabah melaporkan seorang karyawan salah satu bank syariah swasta ke Polda Jateng karena diduga membawa kabur uang pendaftaran haji sebanyak Rp 918 juta. Polisi saat ini masih menelusuri dan mengejar terlapor.

Dari informasi yang diperoleh, terlapor berinisial AA mengambil uang haji milik 36 nasabah dari teller dengan total Rp 918 juta kemudian tidak masuk kantor. Para korban kemudian melaporkan hal itu ke Polda Jateng.

"Betul (ada) lapor di SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) Polda Jateng," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Djuhandani Raharjo Puro saat dimintai konfirmasi detikJateng, Jumat (11/3/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terlapor ini marketing sebuah bank syariah swasta yang kerjasama dengan kantor Kemenag buka layanan satu atap pemberangkatan haji di salah satu mal. Beberapa calon nasabah datang dan mendaftar, ada 36 orang yang masing-masing daftar dengan biaya Rp 25 juta sampai Rp 25,5 juta. Oleh terlapor, uang itu ditarik dari teller dan teller diminta membuat slip setor dari bank. Tapi saat dilihat teller, uangnya tidak dimasukkan bank, tapi dibawa pribadi oleh terlapor," jelasnya.

Yang diketahui hingga saat ini adalah terlapor sempat meminta calon haji atau nasabah untuk melunasi biaya Rp 11 juta per orang dengan alasan sudah ada kursi untuk keberangkatan haji pada 5 tahun ke depan. Beberapa nasabah curiga dan mendatangi bank, ternyata AA sudah tidak pernah masuk kerja selama sepekan.

ADVERTISEMENT

"Itu korban nasabah calon haji dihubungi pelaku untuk nambah biaya atau melunasi kekurangannya karena bisa dapat kursi haji di 2029. Beruntungnya, ada korban yang curiga terus datang ke bank. Saat dicek, ternyata pelaku sudah hampir sepekan tak masuk kantor tanpa alasan jelas," kata Djuhandani.

Para korban, lanjut Djuhandani, berasal beberapa daerah berbeda di Jawa Tengah di antaranya Semarang, Batang dan Kendal. Tim Subdit Jatanras Polda Jawa Tengah saat ini masih memburu terlapor.

"Pelaku kabur ke luar Jawa, ini lagi kita buru. Semoga cepat ketangkap. Doakan saja," pungkasnya.




(sip/sip)


Hide Ads