.webp)
Massa di Jogja mengadukan Roy Suryo ke Ditreskrimsus Polda DIY atas dugaan melanggar UU ITE karena mengunggah potongan video Menag Yaqut Cholil Qoumas saat menjelaskan soal aturan penggunaan speaker atau toa. Roy Suryo menanggapi ringan atas pengaduan tersebut.
"Tanggapan saya cukup senyum saja, untuk tidak perlu sampai ketawa," demikian ujar Roy Suryo saat dimintai tanggapan oleh detikJateng, Rabu (2/3/2022).
Roy bahkan membandingkan laporan resmi yang dilakukan pihak lain dalam kasus serupa di Polda Metro Jaya. Apa lagi jika yang hanya berupa pengaduan lisan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Laporan Polisi (LP) di Polda Metro saja masih dipelajari dan sangat mudah dipatahkan dengan apa-apa yang sudah disampaikan oleh kuasa hukum saya kemarin, apa lagi ini baru sebatas pengaduan alias lisan saja," lanjutnya.
Namun demikian, eks Menpora tersebut mengaku bisa menghormati hak setiap orang untuk menggunakan hal hukumnya.
"Nggak apa-apa. Hak masyarakat tetap saya hormati, namun para pemfitnah dan pemutar balik fakta sebenarnya, BuzzerRp yang malah saling memelintir apa yang sebenarnya terjadi, itulah yang seharusnya diadili oleh hukum atau malah masyarakat," lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, massa yang mangaku berasal dari kelompok Aliansi Rakyat Jogja dan Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) mendatangi Mapolda DIY, untuk mengadukan Roy Suryo hari ini.
"Kedatangan teman-teman dari Aliansi Rakyat Jogja itu untuk mengadukan Roy Suryo terkait pemotongan video yang dilakukannya dan diunggah di sosmed itu menimbulkan kegaduhan," kata Ketua PNIB, Timi Widayat, di Mapolda DIY, siang tadi.
Timi menyebut dalam video tersebut Menag Yaqut menjelaskan soal masalah toleransi. Namun video itu dipotong oleh Roy Suryo dan membuat gaduh.
(mbr/sip)
