Lurah Canden, Bejo, menjelaskan berawal dari kecurigaan warga terkait munculnya makam bayi baru dengan nisan bertulisan Arsila Bin Andreas yang meninggal pada 12 Januari 2022 di kompleks pemakaman tersebut. Padahal saat itu tidak ada warga setempat yang bayinya meninggal.
"Jadi berawal dari kecurigaan warga terhadap makam bayi baru dan berlanjut tanya kaum (tetua kampung) apakah ada yang minta pemakaman dan ternyata tidak ada. Pak Dukuh juga mencari warganya apakah ada yang hamil ternyata tidak ada," kata Bejo saat ditemui wartawan di sekitar kompleks pemakaman Ngasem, Selasa (15/2/2022).
Oleh sebab itu, warga sengaja menunggu apakah ada yang akan ziarah ke makam bayi tersebut. Benar saja, ternyata pada Minggu (13/2) ada pasangan yang ziarah ke makam tersebut.
"Ternyata orangnya datang nyekar lalu kita amankan di Polsek (Jetis). Saat ditanya yang perempuan warga Bantul dan yang laki-laki warga Sleman, keduanya juga belum ada surat nikah," ujarnya.
Sementara hari ini, Bejo menyebut petugas dari Polsek Jetis, Tim Inafis Polres Bantul hingga Tim Dokpol Polda DIY melakukan pembongkaran makam bayi tersebut. Hal itu untuk memastikan apakah betul ada mayat bayi di dalamnya.
"Ternyata setelah dicek hari ini ada orok bayi (di dalam makam)," ucapnya.
Saat dimintai konfirmasi, Kapolsek Jetis AKP Hatta Azharuddin Amrullah mengatakan hari ini pihaknya melakukan autopsi guna menindaklanjuti temuan makam bayi tersebut. Pihaknya juga memeriksa dua orang yang diduga ayah dan ibu dari bayi tersebut.
"Untuk statusnya masih kita dalami, masih saksi belum tersangka. Untuk dugaannya apa nanti kita sampaikan lebih lanjut ya," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara tadi, Hatta menyebut bayi itu sudah dikubur sejak sebulan lalu. Sedangkan usia bayi saat dilahirkan diduga dalam usia lima bulan.
"Meninggalnya sekitar satu bulanan, dan tadi ditemukan tulang-tulang kecil. Untuk umur bayi diperkirakan masih lima bulan," ucapnya.
Menyoal mayat bayi tersebut meninggal karena digugurkan atau lahir normal, Hatta mengaku belum bisa memastikannya. Mengingat untuk memastikan hal tersebut perlu melakukan autopsi terhadap jasad bayi dan hasilnya belum keluar.
"Karena itu kita masih berupaya mencari tahu kebenarannya dengan melakukan autopsi tersebut," ujarnya.
(rih/ahr)