Hari Ini Malam Jumat Apa? Cek Weton Kalender Jawa Besok 19 September 2025

Hari Ini Malam Jumat Apa? Cek Weton Kalender Jawa Besok 19 September 2025

Nur Umar Akashi - detikJateng
Kamis, 18 Sep 2025 16:49 WIB
KALENDER SEPTEMBER 2025.
Kalender September 2025. (Foto: Kementerian Agama)
Solo -

Bagi masyarakat Jawa, malam Jumat adalah momen sakral yang istimewa, terlebih jika pasarannya Kliwon. Bagaimana dengan malam ini? Apakah malam Jumat nanti punya pasaran Kliwon?

Sebelumnya, perlu detikers ketahui bahwa dalam kalender Jawa, ada dua tipe hari yang digunakan. Keduanya, seperti dijelaskan oleh Asti Musman dalam buku Asal Muasal Orang Jawa, adalah hari saptawara dan pancawara.

Sesuai namanya, saptawara merujuk pada 7 hari dalam seminggu yang sudah familiar, seperti Senin dan Selasa. Sementara itu, pancawara merujuk pada 5 hari pasaran, yakni Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada gilirannya, kombinasi hari saptawara dan pancawara menghasilkan weton. Contoh weton adalah Jumat Kliwon, Kamis Pahing, dan Sabtu Legi. Dalam keyakinan Jawa, weton-weton ini digunakan sebagai panduan untuk hidup sehari-hari.

Oleh karena itu, bagi orang Jawa, informasi seputar weton sangat krusial. Khusus weton malam Jumat, lebih penting lagi karena dijadikan pedoman untuk mengadakan tradisi tertentu. Berbeda weton malam Jumat, beda pula tradisi yang digelar. Simak informasi hari ini malam Jumat apa dalam uraian di bawah ini.

ADVERTISEMENT

Poin utamanya:

  • Hari ini adalah malam Jumat Wage.
  • Jumat Wage, 19 September 2025 bertepatan dengan tanggal 26 Mulud 1959 Dal atau 26 Rabiul Awal 1447 H.
  • Ada sejumlah mitos, tradisi, maupun larangan seputar Jumat Wage yang masih diyakini orang Jawa.

Hari ini Malam Jumat Apa?

Disadur dari buku Seri Penemuan: Kalender oleh S Armelia F, kalender Jawa dibuat dari perpaduan budaya Islam, Hindu-Buddha, Jawa, dan Barat. Salah satu dampaknya adalah waktu pergantian hari yang berlainan dengan kalender Masehi.

Dalam kalender Masehi, pergantian hari terjadi tepat pukul 00.00 malam. Sementara itu, di kalender Jawa, hari berganti tiap Matahari terbenam, sama dengan kalender Hijriah. Dengan demikian, saat Maghrib sudah dianggap masuk hari berikutnya.

Usai mengetahui sistem pergantian hari itu, tibalah saatnya bagi detikers untuk mengetahui weton malam Jumat nanti. Dilihat dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 dari Kementerian Agama, Jumat, 19 September punya pasaran Wage.

Atas dasar itu, maka malam nanti adalah malam Jumat Wage. Terhitung sejak Kamis (18/9/2025) waktu Maghrib, Jumat Wage, 26 Mulud 1959 Dal dimulai. Adapun Jumat Kliwon yang disakralkan itu sudah lewat pada awal September lalu, tepatnya tanggal 5.

Kalender Jawa 19 September 2025 dan Wetonnya

Sudah disinggung sekilas di atas, besok, Jumat, 19 September 2025 bertepatan dengan tanggal 26 Mulud 1959 Dal dalam tanggalan Jawa. Adapun tanggal Hijriahnya adalah 26 Rabiul Awal 1447 Hijriah.

Hari pasaran Jumat, 19 September 2025 adalah Wage. Dikutip dari buku Primbon Praktis tulisan Mama Flo, orang yang lahir saat Jumat Wage diyakini banyak bicara, tepat pembicaraannya, ikhlas, selalu berhati-hati. Namun, di balik hal-hal positif itu, ia sering mendapat rintangan.

Masih dalam buku yang sama, dijelaskan bahwa watak umum bayi kelahiran pasaran Wage adalah:

  1. Jinak
  2. Penurut
  3. Makan harus diberi
  4. Ceroboh
  5. Pemarah
  6. Kadangkala mengamuk jika dicambuk
  7. Melanggar apa saja
  8. Sedikit mencari makan
  9. Jika makan lupa sanak saudara dan orang tua
  10. Mudah difitnah karena sombong

Kepercayaan semacam ini masih lestari di masyarakat Jawa. Mau percaya atau tidak, tergantung pada keyakinan masing-masing. Sebagai ringkasan, berikut beberapa poin penting tentang Jumat, 19 September 2025:

  • Pasaran: Wage
  • Weton: Jumat Wage
  • Tanggal Masehi: 19 September 2025
  • Tanggal Jawa: 26 Mulud 1959 Dal
  • Tanggal Hijriah: 26 Rabiul Awal 1447

Mitos, Tradisi, dan Larangan Jumat Wage

Dirujuk dari artikel ilmiah bertajuk Tradisi Jumat Wage bagi Kalangan Masyarakat Nahdlatul Ulama' di Desa Duriwetan Lamongan oleh Afifatus Saifurrohim, Jumat Wage dianggap sebagai hari dengan kemampuan spiritual kuat. Pada hari itu, arwah para leluhur diyakini kembali ke dunia untuk menerima doa dan persembahan dari keturunannya.

Berangkat dari kepercayaan ini, sebagian masyarakat Jawa menggelar ritual seperti tahlilan atau selamatan. Bagi orang Jawa, malam Jumat Wage adalah waktu tepat untuk menghormati para leluhur sekaligus meminta keselamatan dan keberkahan bagi yang masih hidup.

Di Desa Duriwetan Lamongan misalnya, ada tradisi Jumat Wage berupa doa bersama. Penduduk setempat akan berkumpul di rumah salah seorang warga, kemudian bersama-sama membaca surat 3 qul (an-Nas, al-Falaq, dan al-Ikhlas) serta al-Fatihah. Setelah itu, dilanjut dengan doa yang dikirim kepada ahli kubur dari kalangan keluarga.

Warga tidak datang dengan tangan kosong, melainkan membawa berbagai macam makanan. Di antaranya adalah apem, kue pasung, dan buah pisang. Nantinya, makanan-makanan penuh makna ini digunakan untuk santap bersama.

Beda lagi halnya dengan keyakinan di Ponorogo. Berdasar buku Menggali Sejarah Lewat Cerpenku oleh Sriati SPd, Jumat Wage adalah hari naas atau sial bagi penduduk Ponorogo. Anggapan ini muncul karena Jumat Wage adalah hari terjadinya pertempuran antara Ki Ageng Kutu dengan Raden Bathoro Katong.

Bentrokan senjata itu merenggut nyawa banyak orang dari pasukan Raden Bathoro Katong, pendiri Ponorogo. Sementara itu, di pihak musuh, yang tewas hanya tiga orang saja. Oleh penduduk Ponorogo, Jumat Wage kemudian dijadikan hari berkabung.

Lambat laun, berkembang kepercayaan bahwa Jumat Wage adalah hari sial. Keyakinan ini masih dipegang teguh sebagian orang Ponorogo. Keteguhan ini terlihat ketika masyarakat Ponorogo tidak berani berlebaran pada 2015 silam. Padahal, saat itu, pemerintah telah menetapkan lebaran Idul Fitri pada Jumat Wage.

Demikian informasi ringkas mengenai pasaran malam Jumat nanti malam. Semoga menjawab pertanyaan detikers, ya!




(sto/ams)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads