Warga di lereng sisi timur Gunung Merapi wilayah Boyolali menggelar tradisi metri tuk. Sebuah ritual atau kegiatan untuk merawat sumber air agar tetap mengalir.
"Kami warga yang memanfaatkan sumber air hari ini melaksanakan tradisi metri tuk. Ini untuk menjaga kearifan lokal dan menjaga mata air," kata salah seorang tokoh pemuda Dukuh Gondang, Desa Cluntang, Slam, kepada detikJateng Jumat (15/8/2025).
Sumber air tersebut berada di wilayah Dukuh Gondang, Desa Cluntang. Sumber air itu dimanfaatkan oleh warga Dukuh Gondang dan Dukuh Cluntang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap setahun sekali, warga yang memanfaatkan air dari tuk itu, melakukan tradisi metri tuk. Sumber air yang berada di lereng jurang berkedalaman sekitar 70 meter itu dibersihkan.
"Metri tuk ini dilaksanakan setiap tahun. Warga tadi turun bersih-bersih di sekitaran sumber air," jelasnya.
![]() |
Warga juga membawa tumpeng berikut ubarampe, lauk-pauk dan ayam panggang. Setelah selesai melakukan pembersihan di blumbang-blumbang (bak penampung air dari tuk), dilakukan ritual sesaji. Setelah dibacakan doa-doa, tumpeng dan ayam panggang itu kemudian dimakan bersama.
Dalam kegiatan metri tuk ini, juga dilakukan penanaman pohon di sekitar lokasi mata air. Kemudian siang hari, warga menggelar kenduri di rumah ketua RT setempat. Setiap warga membawa asahan atau nasi berikut ubarampe untuk kondangan di rumah ketua RT itu.
Menurut Slam, sumber air di Dukuh Gondang ini menjadi andalan warga untuk mencukupi kebutuhan air bersih. Air dari tuk tersebut mengalir sepanjang tahun dan mampu mencukupi kebutuhan air bersih bagi sedikitnya 400 jiwa di dua dukuh itu, juga untuk kebutuhan ternak.
"Di musim kemarau juga tetap mengalir dan mencukupi kebutuhan air bersih warga," imbuh dia.
Kegiatan metri tuk ini bertujuan untuk menjaga agar sumber air tersebut tetap lestari. Dengan kita terus merawatnya, diharapkan sumber air itu tetap hidup dan lestari.
(apl/ams)