Seru! Ribuan Warga Berebut Apem Yaaqawiyyu di Klaten

Seru! Ribuan Warga Berebut Apem Yaaqawiyyu di Klaten

Achmad Hussein Syauqii - detikJateng
Jumat, 08 Agu 2025 16:17 WIB
Ribuan warga berebut kue apem yang disebar dari atas menara di Klaten dalam puncak tradisi saparan, Jumat (8/8/2025).
Ribuan warga berebut kue apem yang disebar dari atas menara di Klaten dalam puncak tradisi saparan, Jumat (8/8/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Puncak tradisi Saparan Yaaqawiyyu di Desa/Kecamatan Jatinom, Klaten berupa penyebaran kue apem digelar siang ini. Sebanyak 54.100 kue apem dibagikan ke masyarakat di Lapangan Sendang Klampeyan.

Penyebaran atau andum kue apem dimulai sekitar pukul 13.00 WIB setelah salat Jumat di Masjid Gedhe. Ribuan warga memadati lapangan di lembah sungai selatan masjid.

Prosesi diawali dengan doa oleh Ketua Dewan Pembina dan Narasumber Kesejarahan P3KAG Jatinom, Mohammad Daryanta Rekso Hastonodipuro. Setelah itu kue apem disebarkan dari panggung oleh Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, Wabup Benny Indra Ardhianto, anggota DPR-RI, Rivandra Airlangga Hartarto mewakili keluarga Ki Ageng Gribig, Kapolres, Dandim dan tokoh masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kue apem juga disebarkan melalui dua menara setinggi sekitar 12 meter di tengah lapangan. Ribuan warga dari berbagai usia berebutan kue apem yang dibungkus plastik tersebut.

Ada yang menangkap dengan tangan kosong, dengan jaring, dengan payung yang dibalik dan alat lainnya. Berdesakan, bersenggolan dan saling dorong tidak terelakkan tanpa ada kericuhan.

ADVERTISEMENT

Akibat berebut kue apem, ada warga yang terluka ringan karena saling beradu kuat. Meski ada juga seorang cewek menangis histeris mengaku ponselnya hilang jatuh atau kecopetan tetapi seluruh acara berjalan lancar.

"Ini bukan sekadar menyebar apem tapi sarat dengan pesan nilai yang sangat luhur. Tentu saja kegiatan ini harus kita lestarikan bersama agar generasi penerus masih bisa menikmati," ungkap Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo saat membuka acara Jumat (8/8/2025) siang.

"Apem tidak sekadar kue tapi bagaimana spirit masa lalu untuk terus saling memaafkan dan toleransi," kata Hamenang.

Ketua Umum Yayasan Pengelola Pelestari Peninggalan Ki Ageng Gribig (P3KAG), Ebta Tri Cahyo mengatakan puncak acara penyebaran apem itu merupakan rangkaian Yaaqawiyyu ke 406. Jumlah apem dari panitia jumlahnya 54.100 biji apem.

"Jumlah apem yang kami data terkumpul 54.100 biji apem. Apem dari hasil sodakoh masyarakat Jatinom dan sekitarnya," kata Ebta usai acara.

"Apem berasal dari kata affuwun artinya ampunan. Karena Ki Ageng Gribig berdakwah dan mengajar santrinya untuk selalu memohon ampunan kepada Allah SWT," imbuhnya.

Laki, warga Mojolaban, Sukoharjo mengatakan setelah berebut akhirnya dapat dua biji. Apem selanjutnya dibawa pulang untuk dimakan.

"Ya namanya kue ya dimakan. Serunya itu yang gayeng sekali," ungkap Lani kepada detikJateng.




(afn/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads