Menjelang puncak pelaksanaan tradisi Saparan Yaaqawiyyu di Jatinom, Klaten, berbagai persiapan terus dilakukan. Kompleks makam Kyahi Ageng Gribig atau Ki Ageng Gribig mulai dibersihkan.
Pembersihan kompleks makam oleh panitia dilakukan sejak pagi sampai siang hari. Makam di belakang Masjid Gedhe Jatinom dibersihkan lantainya, kacanya dan perabot kayu di lokasi.
Di pintu masuk atau bangsal, panitia mulai merangkai janur (daun kelapa muda) untuk hiasan. Di kompleks Sendang Klampeyan di selatan Masjid Gedhe, panggung sebaran apem dihias dan panggung utama tamu undangan dipasang tratag.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jalur ke langgar dan gua di timur kompleks sendang Klampeyan terlihat bersih. Gapura masuk berhias janur mulai dipasang untuk menyambut masyarakat.
"Hari ini kita melaksanakan kegiatan untuk persiapan yang salah satunya adalah rewangan kebersihan. Kemudian kita mapping lokasi dengan keamanan, kecamatan dan kelurahan untuk menyiapkan skema kegiatan puncak di hari Jumat," jelas Ketua Umum Pengelola Pelestari Peninggalan Ki Ageng Gribig (P3KAG), Ebta Tri Cahyo, kepada detikJateng di lokasi, Rabu (6/8/2025) siang.
Diterangkan Ebta, setelah persiapan hari ini selesai malamnya akan dilaksanakan geladi resik dari semua komponen yang terlibat. Persiapan H-2 sudah mencapai 90 persen.
"Alhamdulillah persiapan sudah 90 persen. Yang 10 persen kita lengkapi hari ini dan besok, karena besok Kamis (7/8) sudah kami anggap hari H, dan puncaknya seperti biasa dihadiri puluhan ribu orang dari berbagai daerah," lanjut Ebta.
![]() |
Kamis sore, ungkap Ebta, prosesi puncak sudah akan dimulai dengan prosesi serah terima gunungan apem. Prosesi akan dilanjutkan kenduri seni dan sedekah apem.
"Besok sudah ada prosesi serah terima gunungan apem, dilanjutkan kenduri seni dan sedekah apem dari masyarakat ke panitia," katanya.
Wakil Ketua Bidang Kerumahtanggaan P3KAG, Nugroho, mengatakan kegiatan bersih-bersih dilakukan di beberapa lokasi. Mulai dari kompleks makam sampai ke gua Suran.
"Kegiatan ya bersih area makam Ki Ageng Gribig, lingkup lokasi sebaran apem dan sumber atau gua Suran. Insyaallah lancar, aman dan terkendali persiapan," kata Nugroho kepada detikJateng.
Sebelumnya diberitakan, Tradisi Saparan Yaaqawiyyu di Kecamatan Jatinom, Klaten, digelar. Rangkaian acara ditandai dengan kirab budaya dari halaman Kantor Camat Jatinom menuju makam Kiai Ageng Gribig di Masjid Gede Jatinom.
Ketua Dewan Pembina dan Narasumber Kesejarahan P3KAG Jatinom, Mohammad Daryanta Rekso Hastonodipuro, mengatakan Saparan Yaaqawiyyu merupakan salah satu kearifan lokal. Tradisi itu dikenal masyarakat dengan tradisi penyebaran atau andhum kue apem Yaaqawiyyu Ki Ageng Gribig Jatinom Klaten.
"Dikenal masyarakat dengan tradisi penyebaran atau andhum kue apem Yaaqawiyyu Kyahi Ageng Gribig Jatinom Klaten. Pelaksanaan kegiatan Saparan Yaaqawiyyu tahun 2025 diawali dengan zikir, tahlil dan doa bersama untuk Indonesia NKRI dan membagikan kue apem secara simbolis sebagai tetenger atau penanda pelaksanaan Saparan," kata Daryanto kepada detikJateng, Kamis (31/7).
"Sejak empat abad yang lalu, yang pada tahun ini tahun 2025 M atau 1959 Dal sudah kurang lebih sudah 406 tahun lalu yang terus dilestarikan masyarakat khususnya di kampung Jatinom, Kelurahan Jatinom, Kecamatan Jatinom, Klaten," jelas Daryanta.
"Penyebaran apem tahun ini dilaksanakan seperti biasanya, yaitu pada hari Jumat Pahing, tanggal 8 Agustus 2025 atau 13 Sapar 1959 Dal," imbuhnya.
(apu/dil)